TEMPO.CO , Jakarta:Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan wacana pembatasan transaksi tunai bisa digunakan untuk mencegah tindak pidana korupsi. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan dengan pembatasan transaksi tunai otomatis transaksi perbankan akan hidup. "Jika transaksi lewat bank, maka semua jalur uang bisa dilacak," kata dia di Hotel Akmani Rabu, 29 Mei 2013.
Dia mengatakan dari konteks politik jika pembatasan transaksi tunai dilakukan maka ada sistem untuk menguji sistem akuntabilitas keuangan partai. Saat ini tidak tidak sistem yang baik untuk membaca keuangan partai. Sedangkan dana yang digunakan banyak. Potensi penyalahgunaan uang sangat besar.
"Saat uang partai tidak bisa dikelola dengan baik, kita jadi buta tidak bisa melihat transaksinya," kata dia. Dia menjelaskan jika putaran uang partai itu bermasalah dan masuk dalam jajaran pemimpin terjadi kekacauan.
Dia menjelaskan bukan Tipikor dan TPPU yang sekarang menggunakan transaksi tunai. Narkotika, penebangan liar, dan terorisme juga dibangun dengan transaksi tunai. Jadi sangat aneh jika pemerintah membantah dengan ancaman nyata seperti ini. "Mereka main uang tunai, malah kita tidak mau mengatur," kata dia.
Pembatasan transaksi tunai, kata dia, menjadi sangat penting. Menjelang tahun politik transaksi tunai meningkat. Sebagian dari uang yang beredar adalah uang palsu. "Salah satu hal yang penting adalah kalau dibatasi kita bisa meminimalisir peredaran uang palsu," ujarnya.
RAMADHANI
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Farhat Abbas Dicoret sebagai Caleg
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP
Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi
Bertemu Ganjar, Bibit Teringat Pesan Mega
Cara KPK Sindir Darin Mumtazah
Berita terkait
IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik
9 jam lalu
Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?
10 jam lalu
Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan
16 jam lalu
KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan
19 jam lalu
Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan
1 hari lalu
Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaTak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan
1 hari lalu
Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu
1 hari lalu
KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
1 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
1 hari lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca Selengkapnya