Yogyakarta Juara Indeks Tata Kelola Pemerintahan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 28 Mei 2013 19:28 WIB

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta- Riset Kemitraan tentang Indonesia Governance Index (IGI) pada 2012 menunjukkan indeks tata kelola pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta menempati peringkat teratas dengan indeks 6,80.

Indeks tersebut bahkan melebihi dari rata-rata indeks tata kelola pemerintahan nasional nasional yang hanya 5,67. Penilaian tersebut berdasarkan dari enam prinsip meliputi: partisipasi, akuntabilitas, transparansi, efektivitas, keadilan, dan efisiensi.

“Tapi kalau dipilah tiap prinsip mempunyai penilaian yang berbeda. Tidak semua prinsip di Yogya mempunyai penilaian di atas rata-rata nasional,” kata peneliti IGI 2012 untuk wilayah DIY, Mohammad Faried Cahyono dalam launching IGI 2012 di Hotel Grand Aston Yogyakarta, Selasa 28 Mei 2013.

Faried menjelaskan, prinsip partisipasi, akuntabilitas, transparansi, dan efektivitas memiliki nilai di atas rata-rata nasional. Sedangkan untuk prinsip keadilan dan efisiensi berada di bawah rata-rata nilai nasional. Adapun nilai untuk prinsip partisipasi adalah 6,40 (cenderung baik), keadilan 2,90 (cenderung buruk), akuntabilitas 8,37 (baik), transparansi 7,97 (baik), efesiensi 5,19 (cukup), dan efektivitas 5,74 (cukup).

Sedangkan keenam prinsip tersebut menjadi indikator penilaian terhadap elemen birokrasi, pemerintahan, masyarakat sipil, dan masyarakat ekonomi. Penerapan prinsip keadilan dan efesiensi di arena pemerintah, penerapan prinsip efisiensi pada arena birokrasi, dan penerapan prinsip efektivitas pada arena masyarakat ekonomi masih menjadi catatan.

“Kesimpulannya, hanya arena masyarakat yang memiliki nilai indeks di atas rata-rata nasional untuk penerapan semua prinsip tata kelola,” kata Faried.

Peluncuran hasil riset tentang IGI 2012 ini dihadiri sejumlah aparat birokrasi, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan juga jurnalis. Sempat muncul pertanyaan soal penilaian prinsip transparansi di DIY yang mendapatkan nilai 10 alias nilai sempurna. Beberapa peserta mengaku mereka masih sulit mendapatkan informasi secara transparan dari beberapa institusi pemerintahan di Yogya.

Ketua Komisi Informasi Daerah (KID) DIY Siti Roswati Handayani menjelaskan bahwa bisa saja Yogya mendapat nilai sempurna untuk transparansi birokrasi. Soalnya, secara kelembagaan, instansi pemerintah di Yogya sudah mempunyai media online sehingga publik bisa mengakses informasi. Di setiap instansi juga sudah ada pejabat yang ditunjuk sebagai pengelola informasi dan dokumentasi (PPID).

Peneliti Kemitraan Lenny Hidayat menambahkan, bahwa riset IGI dilakukan di 33 provinsi di Indonesia. Peringkat kedua setelah DIY adalah Jawa Timur dengan indeks 6,42 dan disusul DKI Jakarta dengan indeks 6,33. Untuk penelitian di DIY merupakan tindak lanjut dari focus group discussion (FGD) yang digelar pada 16 Januari lalu.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah

Berita Terpopuler:

KPK: Hilmi Punya Banyak Informasi Soal Luthfi

Daftar Pemenang Indonesian Movie Award 2013

Ini 21 Pemain Timnas Lawan Belanda

Masjid Dibakar, Anti-Islam Merebak di Inggris

Reza Rahadian Tak Sengaja Injak Gaun BCL

Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

12 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

17 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

20 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

46 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

52 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

53 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

53 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

58 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya