Marzuki Akui Perpecahan Golkar Karena Tekanan Eksternal

Reporter

Editor

Jumat, 17 September 2004 21:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua DPP Partai Golkar (nonaktif) Marzuki Darusman mengakui untuk pertama kalinya Partai Beringin mengalami perpecahan hebat yang berujung pada pemecatan. Apalagi, kata dia, perpecahan itu dipicu karena tekanan hebat yang datangnya bukan dari internal partai, melainkan dari luar Partai Golkar.Sudah bertahun-tahun partai ini tidak pernah pecah. Ketua Umum sebenarnya memahami penyebab perpecahan ini karena faktor eksternal, bukan internal, karena ada tekanan dari luar. Selama 30 tahun perbedaan pendapat di Golkar adalah hal biasa. Tapi baru kali ini terjadi perbedaan yang berujung pada pemecatan, papar Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (17/9).Dalam jumpa pers tersebut Marzuki didampingi sejumlah fungsinaris yang diberi sanksi pemberhentian sementara oleh DPP Partai Golkar. Mereka antara lain Abu Hasan Sazili, Edison Betaubun, Burhanuddin Napitulu, Abu Hanifah, Anton Lesiangi, dan Yuniwati. Mereka juga didampingi dua penasihat hukum, Nudirman Munir dan Tisnaya I Kartakusuma. Perpecahan dan pemecatan itu, menurut Marzuki, merupakan buntut dari keputusan Rapimnas yang tidak selaras dengan aspirasi arus bawah Partai Beringin dalam hal dukungan terhadap capres dan cawapres pada putaran kedua. Marzuki misalnya menunjukan temuan redahnya dukungan untuk pasangan MegawatiHasyim Muzadi di kantong-kantong Partai Beringin. Kami menemukan dari 489 DPD II Golkar yang dikirimi formulir pembentukan Koalisi Kebangsaan, hanya 2030 DPD II saja yang memberi respon sampai hari ini, jelas Marzuki. Temuan itu diperoleh setelah Forum Pembaharuan Partai Golkar turun dan menggelar pertemuan di enam kota dalam dua minggu terakhir ini. Kenyataan ini, dinilai Marzuki merugikan Partai Golkar dan anggotanya di bawah dan oleh Akbar seharusnya disampaikan ke Megawati. Bahkan dia menyebutkan keputusan berkoalisi dengan Megawati sebagai keputusan yang berisiko tinggi dan membawa partai ke tepi bahaya. Jadi masih ada waktu bagi DPP menyadari kekeliruannya, ucapnya lirih. Disinggung pemecatan atas dirinya, Marzuki mengaku sangat memahami kondisi Akbar akhir-akhir ini, termasuk saat meneken SK pemberhentian sementara kepada 12 fungsionaris Golkar. "Kita sangat memahami kondisi Ketua Umum akhir-akhir ini dan hanya bisa tersenyum dengan pengertian saja. Tidak ada reaksi yang berlebihan," katanya. Tentang ancaman DPP Partai Golkar yang bakal menggagalkan pelantikan mereka yang terpilih menjadi anggota DPR 2004-2009, Marzuki hanya berujar akan mencari jalan yang terbaik. Karenanya Marzuki akan mencari alternatif dan upaya antisipasi agar pelantikan bisa berjalan sesuai yang direncanakan semula. Ecep S. Yasa - Tempo

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

2 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

9 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

20 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

28 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

29 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

29 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

30 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

33 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

39 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

39 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya