Maharani Suciyono tersenyum disela-sela jumpa pers yang berlangsung di Hotel Nalendra, Jakarta Timur, Selasa (5/2). Dalam kesempatan ini Rani menceritakan kronologis penangkapan dirinya dan Ahmad Fathanah dalam Operasi Tangkap Tangan KPK di Hotel Le Meridien serta membantah segala pemberitaan mengenai dirinya yang beredar belakangan ini. TEMPO/Dhemas reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Maharani Suciyono, mahasiswi yang ditangkap bersama Ahmad Fathanah, 29 Januari lalu, ternyata mengajak Fathanah makan malam.
Kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang memeriksanya, Maharani mengaku berhubungan dengan Fathanah melalui pesan pendek. "Saya menanyakan apakah Ahmad Fathanah mau dinner dengan saya," katanya seperti tertulis dalam dokumen yang salinannya diperoleh Tempo.
Menurut perempuan kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 20 tahun lalu ini, Fathanah ogah makan malam dengannya. Alasannya, tersangka kasus suap izin daging sapi impor itu tak suka keramaian. "Selain itu dia sudah memberikan tanda-tanda untuk mengajak hubungan intim," kata Maharani.
Maharani mengaku bertemu pertama kali dengan Fathanah di Cafe Bon, Senayan City, Jakarta, pada 28 Januari 2013. Saat mau ke toilet, kata Maharani, Fathanah melihatnya. Fathanah lalu menitipkan secarik kertas bertuliskan nama "Ahmad" dan nomor teleponnya. Kertas itu dititipkan melalui pelayan kafe. "Setelah itu saya dan Ahmad Fathanah berhubungan melalui sms."
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.