Tiga Modus Joki Ujian Masuk UMM

Reporter

Senin, 13 Mei 2013 17:11 WIB

Ilustrasi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Malang- Sindikat joki seleksi masuk Universitas Muhammadiyah Malang terbongkar. Sebanyak 31 orang tertangkap tangan menggunakan jasa joki, terdiri dari 20 perempuan dan 11 laku-laki.

Penelurusan rektorat UMM menemukan tiga modus dalam praktik perjokian ini. Pertama, menggunakan teknik lama yakni calon mahasiswa izin ke kamar mandi lantas menerima jawaban dari joki.

Modus kedua, soal ujian difoto menggunakan kamera mikro yang berbentuk bros. Lantas, foto soal ujian dikirim ke sindikat jaringan joki. "Sindikat ini dikendalikan dari sebuah hotel di Malang," kata Pembantu Rektor UMM Bidang Akademik, Fauzan, Senin 13 Mei 2013.

Dari dalam kamar hotel, kata dia, anggota sindikat menjawab soal yang dikirim. Setelah seluruh soal terjawab, koordinator sindikat mengirimkan jawaban kepada masing-masing calon mahasiswa melalui perangkat komunikasi penerima. Yakni, sebuah pesawat telepon seluler yang dimodifikasi hanya menerima pesan kode dari sindikat joki. "Pesan menggunakan sandi," katanya.

Sedangkan modus ketiga, pelaku juga mengikuti ujian seleksi masuk seperti calon mahasiswa lain. Pelaku menjawab soal, jawabannya dikirim melalui kode yang sama melalui pesawat telepon hasil modifikasi. Pelaku yang menggunakan teknik ini, dua orang mengaku mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya asal Palembang dan Riau. Sedangkan transaksi pembayaran dilakukan oleh masing-masing orang tua.

Petugas pengawas seleksi masuk UMM memeriksa para calon mahasiswa. Setelah digeledah, di balik baju para pelaku ditemukan telepon seluler. Calon mahasiswa lelaki telepon seluler ditempel di tungkai atas, sedangkan perempuan di dada. Telepon seluler tersambung kabel ke speaker untuk mendengarkan jawaban.

Selain telepon seluler modifikasi, petugas juga menyita sebuah penghapus yang juga dimodifikasi untuk menerima jawaban. Berbeda dengan telepon seluler yang menggunakan suara, peralatan ini menggunakan getaran. "Modus dan teknik perjokian, semakin maju dan canggih," katanya.

Kepala sub bagian humas Kepolisian Resor Malang, Inspektur Dua Soleh Masudi mengatakan polisi masih menyelidiki dan memintai keterangan pelaku. Kini, penyidik tengah mengkaji untuk menjerat pelaku. Sementara pelaku disangkakan melanggar pasal 322 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. "Itu sementara, masih dikaji penyidik," katanya.

Setelah sejumlah calon peserta tertangkap tangan terlibah sindikat perjokian, polisi dan petugas keamanan UMM mengejar pelaku utama. Petugas menggeledah dua hotel yang diduga sebagai lokasi persembunyian. Namun, pelaku telah melarikan diri dan tak meninggalkan jejak. Diduga setiap calon mahasiswa membayar sekitar Rp 250 juta.


EKO WIDIANTO

Topik Terhangat:
Teroris |
E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh



Berita Lainnya:

Wiji Thukul, Koor Kapel dan Koo Ping Hoo
Asal-usul Nama Wiji Thukul
Teka-teki Wiji Thukul, Tragedi Seorang Penyair
Buruh Pabrik Panci Takut Lihat Aparat Berseragam
Kencan Pertama? Ini Cara Mengusir Grogi

Berita terkait

Mahasiswa UMM Magang di Kedubes RI di Ceko, Jajal Divisi Atase Politik hingga Ekonomi Intelijen

12 Januari 2024

Mahasiswa UMM Magang di Kedubes RI di Ceko, Jajal Divisi Atase Politik hingga Ekonomi Intelijen

Aldin Ulil Amri Ramadhan, Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih mimpinya untuk bekerja di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Amira Lulus Kuliah dengan IPK 4 dan Miliki Segudang Prestasi

3 Januari 2024

Perjalanan Amira Lulus Kuliah dengan IPK 4 dan Miliki Segudang Prestasi

Simak di sini kisah Amira lulus dengan IPK sempurna.

Baca Selengkapnya

Bikin Aplikasi Ngaji.AI, Dosen UMM Raih Penghargaan Diktiristek Nasional

19 Desember 2023

Bikin Aplikasi Ngaji.AI, Dosen UMM Raih Penghargaan Diktiristek Nasional

Dosen Universitas Muhammadiyah Malang atau UMM Aminudin memperoleh penghargaan karena membuat Ngaji.AI.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UMM Asal Pakistan Teliti Soal Mikroplastik: Kentang hingga Produk UMKM Terkontaminasi

18 Desember 2023

Mahasiswa UMM Asal Pakistan Teliti Soal Mikroplastik: Kentang hingga Produk UMKM Terkontaminasi

Mahasiswa UMM Shazma Anwar meneliti kontaminasi mikroplastik pada tanaman pangan. Hasilnya menunjukkan bahwa banyak makanan yang terkontaminasi mikroplastik, termasuk kentang dan produk UMKM

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat di Berbagai Daerah, Ini Cara Menangkal Sambaran Petir ala Dosen Teknik UMM

27 November 2023

Hujan Lebat di Berbagai Daerah, Ini Cara Menangkal Sambaran Petir ala Dosen Teknik UMM

Salah satunya untuk menangkal petir dengan tidak menggunakan handphone, termasuk di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UMM Bikin Buku Dibaca 17 Juta Orang, Bisa Lulus Tanpa Skripsi

26 Oktober 2023

Mahasiswa UMM Bikin Buku Dibaca 17 Juta Orang, Bisa Lulus Tanpa Skripsi

Eldelafimeta, mahasiswa baru jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah menerbitkan dua novel.

Baca Selengkapnya

Kisah Tiga Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi Berkat Raih Penghargaan Film di Amerika

30 Agustus 2023

Kisah Tiga Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi Berkat Raih Penghargaan Film di Amerika

Simak kisah tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) lulus tanpa skripsi.

Baca Selengkapnya

10 Kampus Muhammadiyah Terbaik Versi Webometrics 2023

4 Agustus 2023

10 Kampus Muhammadiyah Terbaik Versi Webometrics 2023

Simak di sini daftar 10 kampus Muhammadiyah Terbaik Versi Webometrics 2023.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UMM Bikin Inovasi Permen Jeli untuk Cegah Diabetes Melitus

31 Juli 2023

Mahasiswa UMM Bikin Inovasi Permen Jeli untuk Cegah Diabetes Melitus

Mahasiswa UMM mengembangkan inovasi berupa permen jeli untuk mencegah diabetes melitus, khususnya di kalangan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Komunikasi UMM Hasilkan 2.100 Berita dalam 2 Bulan

13 Juli 2023

Mahasiswa Komunikasi UMM Hasilkan 2.100 Berita dalam 2 Bulan

Sebanyak 115 mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghasilkan 2.100 dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya