TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan modus dugaan korupsi perkara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan dana talangan Bank Century termasuk tak biasa.
"Kasus Century dan BLBI modusnya sangat canggih," katanya dalam sebuah seminar di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 9 Mei 2013. Kecanggihan itu, menurut dia, terlihat dari cara pengalihan aset terkait pemberian bantuan pada bank-bank yang terlibat dalam perkara ini.
Samad menjelaskan, pada kasus BLBI, bank-bank yang sudah dinyatakan tak mampu mengembalikan suntikan dana dari pemerintah diperintahkan menyerahkan asetnya pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Oleh BPPN, aset itu kemudian dijual dengan harga murah. "Harganya di bawah pasar," katanya.
Menurut Abraham, pembeli aset tersebut adalah perusahaan luar negeri. Namun, setelah ditelusuri, mereka ternyata perusahaan yang sama dengan yang menyerahkan aset. "Jadi seolah sudah diserahkan, tapi sesungguhnya dia kembali ke perusahaan awal," ujarnya. Walhasil, kata dia, negara dirugikan hingga ratusan triliunan rupiah. "Ini manipulasi," katanya.
BLBI merupakan skema bantuan dari Bank Indonesia kepada 48 bank bermasalah saat krisis moneter 1997-1998. Total nilainya mencapai Rp 140 triliun. Aset bank-bank bermasalah itu kemudian diambil alih oleh BPPN lantaran pemiliknya gagal bayar. Dari penjualan aset debitor itu ternyata hanya menutupi 26 persen dari total utang mereka.
Adapun Century mendapat bantuan pemerintah Rp 6,76 triliun saat mengalami krisis likuiditas pada 2008. Hingga kini, pemerintah masih berupaya menyita aset yang terkait dengan bank tersebut, termasuk yang berada di luar negeri.
Menurut Dekan fakultas hukum Universitas Hasanudin, Aswanto, pengusutan kasus Century ini sulit karena termasuk dalam kategori state capture corruption yang kolutif. "Elite dan pengusaha bersekongkol untuk melakukan korupsi," katanya. Meski demikian, dia optimistis KPK mampu menangani kasus itu. "Saya yakin Pak Abraham akan tuntaskan," ujarnya.
NUR ALFIYAH
Berita terkait
Mahfud Md Sebut Kasus Century Buat Pejabat Trauma Ambil Kebijakan
25 Juli 2020
Menkopolhukam Mahfud Md mengatakan ada trauma di kalangan pejabat pemerintahan kala mengambil langkah cepat menanggulangi dampak Covid-19.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani, Anggaran Stimulus Covid-19, dan Trauma Kasus Century
28 Juni 2020
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara terkait situasi akibat virus corona Covid-19 dan krisis keuangan yang terjadi pada 2008.
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Penyelidikan Sumber Waras dan Century Tak Dihentikan
20 Februari 2020
KPK mengatakan empat kasus besar yang sedang mereka selidiki tak dihentikan.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian Kasus Jiwasraya Lewat Pansus DPR Dipertanyakan
20 Januari 2020
Jika ingin serius membongkar dugaan korupsi, PKS dan Partai Demokrat seharusnya tidak membedakan kasus Jiwasraya dan Asabri.
Baca SelengkapnyaDPR Minta Kasus Jiwasraya Diusut Tuntas, Lebih Besar dari Century
16 Januari 2020
Kasus Jiwasraya disebut lebih besar magnitudenya dibandingkan kasus Century.
Baca SelengkapnyaBandingkan dengan Kasus Century, PPP Dukung Pansus Jiwasraya
7 Januari 2020
Saat ini, kasus korupsi Jiwasraya tengah diselidiki oleh Kejaksaaan Agung.
Baca SelengkapnyaPolitikus PKS dan Gerindra Minta KPK Ungkap BLBI dan Century
21 Desember 2019
PKS dan Gerindra menganggap pengungkapan kasus BLBI dan Century bisa menjawab beberapa hal.
Baca SelengkapnyaMAKI Minta KPK Limpahkan Kasus Century ke Polisi
17 September 2019
MAKI kembali mengajukan gugatan praperadilan terhadap KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait kasus Century.
Baca SelengkapnyaRevisi UU KPK, Perkara Kakap di KPK Rawan Dihentikan
17 September 2019
Revisi UU KPK dianggap bisa mempengaruhi kelanjutan sejumlah kasus korupsi, seperti di Petral, Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, dan kasus Century.
Baca SelengkapnyaPengacara Bandingkan Hukuman Baasyir dengan Robert Tantular
23 Januari 2019
Mahendradatta membandingkan hukuman yang dijalani oleh Abu Bakar Baasyir dengan terpidana kasus Century, Robert Tantular.
Baca Selengkapnya