TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui akun twitternya, @SBYudhoyono menyampaikan sikapnya tentang penyerangan jemaah Ahmadiyah Tasikmalaya dan penyegealan Masjid Al Misbah yang menjadi tepat peribadatan jemaah Ahmadiyah di Bekasi, Jawa Barat.
"Mari tingkatkan terus sikap tenggang rasa, saling memberi dan menerima, serta saling berbagi dan menyayangi"," ucap SBY di akunnya. Sebelumnya, twit SBY menuliskan, "konflik antar umat beragama terjadi lagi di Tasikmalaya dan Bekasi. Kepala Daerah, Kepolisian dan Pemuka Agama mesti lakukan sesuatu."
Presiden Yudhoyono juga mengingatkan, pemerintah sudah mempunyai kebijakan untuk mencegah benturan antara Ahmadiyah dengan komunitas Islam lain. "Patuhi, saling tahan diri dan cegah kekerasan." ucap Presiden Yudhoyono dalam 126 karakter di akunnya.
Peristiwa penyerangan jemaah Ahmadiyah Tasikmalaya ini, terjadi pukul 03.30 WIB Senin, 6 Mei 2013 dan berlangsung selama 30 menit. Pelaku diduga berasal dari ormas Front Pembela Islam.
Juru bicara Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan serangan dilakukan oleh sekitar 300 orang dari FPI dengan mengendarai mobil dan sepeda motor. Massa merusak masjid Ahmadiyah di Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna.
Seorang saksi mata menduga pemicu serangan adalah kegiatan pengajian jemaah Ahmadiyah di kampung tersebut. Pengajian yang dihadiri oleh sekitar 10 ribu orang jemaah ini dalam rangka memperingati bulan Rajab.
ALI AKHMAD
Topik terhangat:
E-KTP | Vitalia Sesha & Wanita-wanita Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Polisi, TNI dan Kades Pelindung Bos Pabrik Panci?
Vitalia Sesha: Ahmad Fathanah Itu Seperti Malaikat
3 Rayuan Ahok Agar Masyarakat Naik Angkutan Umum
Densus 88 Baku Tembak dengan Terduga Teroris
Alex Ferguson Resmi Pensiun dari Manchester United
Berita terkait
Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran
6 Juni 2018
Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.
Baca SelengkapnyaAhmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998
21 Mei 2018
Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.
Baca SelengkapnyaAhmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok
21 Mei 2018
Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.
Baca SelengkapnyaPerusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang
21 Mei 2018
Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.
Baca SelengkapnyaSetara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab
20 Mei 2018
Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.
Baca SelengkapnyaSekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB
20 Mei 2018
Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.
Baca SelengkapnyaJemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam
25 Juli 2017
Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.
Baca SelengkapnyaWarga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP
24 Juli 2017
Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.
Baca SelengkapnyaTjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong
24 Juli 2017
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.
Baca SelengkapnyaHuman Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan
14 Juni 2017
Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.
Baca Selengkapnya