Ketua Umum Partai Hanura Wiranto bersama Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo (kiri). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO , Jakarta: Juru bicara Direktur MNC Group, Arya Sinulingga, mempertanyakan alasan Komisi Penyiaran Indonesia memanggil Hary Tanoesoedibjo terkait kabar bahwa RCTI diminta menyediakan slot untuk kampanye Parta Hati Nurani Rakyat (Hanura). "Mengenai pemanggilan itu, kami bingung kenapa dipanggil,"ujar Arya saat dihubungi Tempo, Senin, 6 Mei 2013.
Menurut Arya, KPI sesungguhnya tak bisa memeriksa MNC terkait kabar tersebut. Pasalnya, permintaan slot waktu itu pun belum dipenuhi oleh MNC. Arya berkata, ranah kerja KPI adalah memeriksa dan mengatur apa yang ditayangkan di frekuensi publik. Jika permintaan itu tidak ditayangkan, tak ada hal yang bisa diperiksa KPI.
"Lagipula, soal penyediaan slot, itu kan baru permintaan,” Arya menjelaskan. Semua orang kan berhak menerima permintaan. Lagipula, belum kami penuhi.”
Ketika dimintai jawaban kira-kira siapa yang ia duga menyebarkan berita soal permintaan slot ke RCTI itu, Arya tidak menjawab. Ia berkata, tidak mau berprasangka buruk kepada siapapun.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang dihadiri oleh perwakilan dari 34 provinsi di seluruh Indonesia