Arak-arakan pengiring jenazah alm. Ustad Jefry Al Buchori (Uje) menuju Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (26/4). Ustad Jefry Al Buchori meninggal diunia pada usia 40 tahun akibat kecelakaan tunggal motor di kawasan Pondok Indah sekitar jam 01.00 WIB. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta -Luthfi Hasan Ishaaq akhirnya angkat bicara di Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun ia tak mau bicara soal kasus kuota impor daging sapi yang kini membelitnya. Bekas Presiden PKS itu menyatakan bela sungkawa atas meninggalnya Ustadz Jefry Al-Buchori atau Uje. "Mudah-mudahan Allah menerima arwahnya," ujar Luthfi usai diperiksa selama kurang lebih sepuluh jam di Gedung KPK, Jumat, 26 April 2013.
Luthfi juga menilai Jefry sebagai dai yang luar biasa. "Saya berharap akan muncul kembali ribuan, jutaan penerus dan pengganti beliau," kata dia. Meskipun tak pernah bertemu langsung, Luthfi mengaku terkesan dengan kisah hidup Uje. "Perjalanan hidupnya spektakuler dan berakhir dengan husnul khotimah."
Luthfi biasanya emoh berbicara usai diperiksa KPK. Tahanan Rutan Guntur itu selalu bungkam, setiap pertanyaan wartawan hanya dijawabnya dengan isyarat salam tiga jari.
Ustadz Jefry Al-Buchori tewas akibat kecelakaan tunggal di Jalan Gedung Hijau, Pondok Indah. Siang tadi, ia dishalatkan di Masjid Istiqlal sebelum akhirnya dimakamkan di Kuburan Karet Tengsin.