DPR Minta Hasil Ujian Nasional Tahun Ini Diabaikan  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 26 April 2013 17:34 WIB

Petugas menerima kiriman lembar jawaban Ujian Nasional tingkat SMP/MTS se Jawa Barat yang selanjutnya akan dipindai di UPTD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat di Bandung (25/4). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat meminta hasil Ujian Nasional 2013 tidak dijadikan standar kelulusan peserta didik. Parlemen beralasan, penundaan dan kekisruhan ujian nasional menyebabkan kondisi psikologis peserta didik menjadi terganggu.

"Ujian nasional ini tidak sah secara hukum," kata anggota Komisi Pendidikan, Leni Marlinawati, saat rapat kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 26 April 2013.

Dia menilai pemerintah harus berbesar hati menerima masukan dari publik terkait ujian nasional ini. Leni juga meminta penentuan 20 variasi bentuk soal ujian nasional dikaji kembali. Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini tak yakin penambahan varian soal tersebut sudah melalui kajian secara ilmiah, akademik dan ilmiah, serta ditujukan bagi kepentingan anak.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Raihan Iskandar, juga menyatakan ujian nasional tahun ini sangat menghebohkan karena melibatkan Tentara Nasional Indonesia. Tetapi, dia mengingatkan, persoalan ujian nasional bukan masalah percetakan, tetapi lebih kepada kelalaian manajemen di Kementerian Pendidikan. "UN menjadi sangat seru dan luar biasa," kata dia.

Karena itu, Raihan meminta agar Menteri Pendidikan membuat kebijakan agar hasil ujian nasional tidak dijadikan sebagai tiket kelulusan dan tiket masuk perguruan tinggi. Hal ini akan membantu peserta didik yang mengikuti ujian nasional dengan berbagai tekanan psikologis. "Ini bentuk kesiapan mengakui kesalahan," kata Raihan.

Permintaan serupa juga disampaikan oleh politikus Partai Amanat Nasional, Eko Indro Purnomo. Menurut dia, Kementerian Pendidikan harus mengabaikan hasil ujian nasional sebagai standar kelulusan peserta didik tahun 2013. "Kami meminta Pak Menteri meluluskan semua peserta ujian," ujar Eko.

WAYAN AGUS PURNOMO

Topik Terhangat:
#Ustad Jefry |
#Caleg | #Ujian Nasional | #Bom Boston | #Preman Yogya

Berita Terpopuler:

Ustad Jefry Al Buchori Tutup Usia di Pondok Indah

Ustad Uje Kecelakaan Usai Ngopi di Kemang

Motor Gede Ustad Uje Terlempar 20 Meter

Ustad Uje Terpelanting Usai Tabrak Pohon Palem

Ustad Uje Bakal Disalatkan di Masjid Istiqlal

Berita terkait

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

2 jam lalu

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

PPP menyinggung pengalaman Prabowo di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya

Draft RUU Penyiaran Larang Penayangan Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI Sebut Upaya Membungkam Pers

7 jam lalu

Draft RUU Penyiaran Larang Penayangan Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI Sebut Upaya Membungkam Pers

Sekretaris Jenderal AJI, Bayu Wardhana, meminta agar DPR menghapus pasal bermasalah dalam RUU Penyiaran tersebut.

Baca Selengkapnya

KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR Dinilai Tak Tepat, Stafsus Presiden Sarankan Ini

10 jam lalu

KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR Dinilai Tak Tepat, Stafsus Presiden Sarankan Ini

Stafsus Presiden Billy Mambrasar menyarankan sejumlah hal ini guna perbaikan tata kelola KIP Kuliah jalur aspirasi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Stafsus Presiden Minta Hentikan Program KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR

13 jam lalu

Stafsus Presiden Minta Hentikan Program KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR

Menurut Billy Mambrasar, DPR sebagai lembaga legislatif seharusnya tidak boleh mengeksekusi program KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

13 jam lalu

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah dilibatkan dalam diskusi untuk RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Billy Mambrasar: KIP Kuliah Digunakan Anggota DPR untuk Kepentingan Elektabilitas

13 jam lalu

Billy Mambrasar: KIP Kuliah Digunakan Anggota DPR untuk Kepentingan Elektabilitas

Stafsus Presiden Billy Mambrasar mengungkap soal KIP Kuliah jalur aspirasi yang diduga digunakan oleh anggota DPR untuk kepentingan elektabilitas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

1 hari lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

1 hari lalu

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

Politikus PDIP mengingatkan agar penambahan nomenklatur kementerian tidak sekadar untuk mengakomodasi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta

1 hari lalu

Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta

Kursi anggota DPR Gerindra Jakarta berkurang dari 19 menjadi 14 kursi.

Baca Selengkapnya

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

2 hari lalu

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.

Baca Selengkapnya