Gempa, Pengungsi Dieng Membutuhkan Selimut

Reporter

Sabtu, 20 April 2013 20:30 WIB

Seorang warga melintas di jalan menuju perladangan di sekitar kawah Timbang di dataran tinggi Dieng Dusun Simbar, Batur, Banjarnegara, Jateng, Senin (25/3). ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Banjarnegara-Gempa berkekuatan 4,8 skala richter mengguncang Dataran Tinggi Dieng pada Jumat (19/4) malam. Saat ini sekitar 5.000 pengungsi masih bertahan di pengungsian. Mereka membutuhkan selimut hangat karena udara Dieng saat ini sangat dingin.

"Anak-anak butuh selimut, kami tidak membawa apa-apa saat mengungsi," kata Solehan, 40 tahun, warga Desa Kepakisan Kecamatan Batur Banjarnegara, Sabtu (20/4) saat ditemui di lokasi pengungsian Balai Desa Dieng Wetan.

Ia bersama dua anaknya lari tunggang langgang saat gempa terjadi. Ia tak sempat membawa apapun kecuali pakaian yang melekat di tubuhnya.

Dari pantauan Tempo, pengungsi harus merapatkan badan agar terasa lebih hangat. Meski sudah ada beberapa selimut, namun jumlahnya tak mencukupi.

Solehan mengaku sudah ada bantuan sejumlah selimut, namun jumlahnya tak mencukupi. Apalagi baju hangat dan selimut untuk anak-anak. "Kalau ada kasur buat anak-anak, kami cukup selimut saja sudah cukup," katanya.

Muhammad Fathoni, 60 tahun, pengungsi dari Desa Pekasiran mengatakan mereka takut kembali ke rumahnya karena takut terjadi gempa susulan. "Kami tak akan pulang sebelum keadaan benar-benar aman," katanya.

Salah seorang petugas Pos Pengungsian Balai Desa Gembol, Dani Irawan mengatakan kebutuhan logistik pengungsi untuk sementara dibantu oleh warga sekitar yang dikoordinasikan oleh Karang Taruna Desa Gembol. "Bantuan logistik berupa air mineral dan mi instan baru datang," kata dia yang juga pengurus Karang Taruna Desa Gembol.

Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno mengatakan, saat ini tercatat masih ada 5.000 pengungsi di sejumlah lokasi pengungsian. "Logistik akan kami penuhi termasuk selimut," katanya.

Ia mengatakan, kondisi Kawah Timbang masih fluktuatif. Meski ada gempa, kata dia, tidak terpantau adanya gas beracun yang keluar dari kawah dalam radius 1000 meter.

ARIS ANDRIANTO

Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan

Baca juga:

EDISI KHUSUS Preman Jogja

Calon Kapolri Rekening Gendut? PPATK Turun Tangan
Tak Ada Lagi Pentolan Preman di Yogya

Kisruh UN, Menteri Nuh: Ini Musibah

Partai Kabah Lamar Yenny Wahid

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

5 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

2 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

4 hari lalu

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

4 hari lalu

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

5 hari lalu

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

Gempa bumi dahsyat Sichuan yang terjadi pada 12 Mei 2008 menjadi salah satu gempa dengan korban jiwa terbanyak yang terjadi di China.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

10 hari lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

10 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

11 hari lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya