Konflik Keraton Surakarta Menuju Pengadilan

Reporter

Editor

Kamis, 2 September 2004 17:51 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:Perseteruan putra-putri Istana Kasunanan Surakarta Hadiningrat kemungkinan akan berujung di pengadilan. Kubu yang menghendaki KGPH Hangabehi sebagai raja baru di keraton tersebut menyatakan telah mempersiapkan langkah menuju proses hukum karena tidak ada tanda-tanda rekonsiliasi. Upaya hukum tersebut dimaksudkan untuk mencari kebenaran siapakah dari dua putra Pakoe Boewono XII yang berhak mewarisi tahta Dinasti Mataram tersebut."Memang tidak akan ada titik temu, karena itu harus dicari jalan yang paling adil, yaitu proses hukum," kata menantu PB XII yang memimpin Lembaga Hukum Keraton Surakarta (LHKS), KP Edy Wirabhumi.Menurut Edy, pihaknya baru mempersiapkan segala sesuatu untuk menempuh langkah hukum tersebut sehingga belum dapat memastikan kapan akan mengajukannya ke pengadilan. Sementara itu GRAy Kus Murtiyah mengatakan bahwa penobatan KGPH Tedjowulan sebagai PB XIII di luar keraton merupakan upaya untuk menggagalkan KGPH Hangabehi sebagai raja. "Dengan pengukuhan itu diharapkan jumenengan tanggal 10 September nanti batal. Nggak bisa seperti itu, apapun jumenengan Kangmas Gusti Behi harus tetap berlangsung," ujarnya.Bahkan dia mengatakan persiapan jumenengan KGPH Hangabehi sudah mencapai 90 persen. Ageman termasuk payung pusaka yang akan dikenakan raja baru terlihat sudah ada di dalam keraton. Suami Edy Wirabumi yang biasa dipanggil Gusti Moeng ini mengatakan legalitas seorang raja juga bisa dilihat jika yang bersangkutan bisa memperlihatkan Bedaya Ketawang yang merupakan tarian sakral yang selalu disajikan setiap kali jumenengan. "Kalau tidak ada Bedaya Ketawang ya tidak sah," ujarnya.Sementara ketua panitia jumenengan Hangabehi menjadi raja, KGPH Kusumoyudo, mengatakan pihaknya tidak akan mengundang kerabatnya yang menentang Hangabehi dalam jumenengan 10 September mendatang. Menurut dia, Tedjowulan dan tiga pangageng keraton dianggap sudah mbalela atau berkhianat karena tidak mau mendukung kakaknya yang tertua Gusti Behi sebagai raja. "Kami tidak akan mengundang mereka karena sudah tidak dapat dipercaya lagi. Mereka telah mengkhianati keraton," ujarnya.Meski tidak mengundang, namun apabila kubu Tedjowulan yang Selasa (31/8) lalu melakukan penobatan PB XIII akan datang, pihaknya tidak akan melarang. "Kalau mereka mau datang ya silakan, tetapi kalau kedatangan mereka membuat masalah, ya mereka nanti akan menemui masalah. Tidak ada lagi tempat bagi mereka," tegas adik kandung Hangabehi itu.Sementara itu Tedjowulan yang dikonfirmasi atas pernyataan Kusumayuda itu mengatakan diundang atau tidak dirinya akan tetap hadir dalam acara jumenengan KGPH Hangabehi pada 10 September. Menurut dia, meski dirinya sudah dinobatkan namun tidak ada larangan untuk ikut jumenengan. "Bagaimanapun, Kangmas Behi itu kan kakak saya, jadi saya harus ikut mangayubagyo (mengucapkan selamat)," kata Tedjowulan.Dia sendiri tidak mempermasalahkan bila Kasunanan Surakarta bakal memiliki dua raja. Sebagai putra PB XII dirinya harus memiliki jiwa besar. Oleh karena itu, meski telah dinobatkan terlebih dulu sebagai raja namun dia tetap memberikan kesempatan kepada Hangabehi. "Kalau saya datang dalam acara itu apa saya akan diusir," kata dia. Imron Rosyid - Tempo News Room

Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

31 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

53 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya