TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian memilih langkah tak reaktif dalam menyikapi persoalan penetapan bendera Nanggroe Aceh Darussalam yang menyerupai bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Polri menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri Dalam Negeri untuk menuntaskan polemik tersebut.
"Pasca-masalah bendera itu, sekarang (Polri) cooling down. Kemudian sekarang dilakukan langkah-langkah yang dipimpin oleh Mendagri," kata Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo di kantornya, Senin, 15 April 2013.
Meski bersikap diam, Timur mengatakan, Kepolisian tetap memantau potensi ancaman konflik di Aceh. Polisi dibantu TNI menempuh beberapa langkah pencegahan agar tak terjadi konflik karena persoalan bendera Aceh.
"Yang jelas, kehidupan masyarakat di sana seperti biasa, kegiatan sehari-hari terus berjalan. Artinya, kami kelola dinamika itu, termasuk Mendagri," kata Timur.
Dua pekan lalu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Aceh mengesahkan Peraturan Daerah atau Qanun Nomor 3 Tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh. Penetapan bendera ini berpolemik. Sebab, bendera Aceh mirip dengan bendera kelompok separatis, berwarna dasar merah dengan gambar bulan sabit dan bintang di tengah.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pun turun tangan dengan meminta klarifikasi kepada Pemerintah Daerah Aceh, di antaranya masalah desain logo dan bendera.
Masyarakat Aceh terbelah dua menyikapi persoalan ini, antara pro dan kontra. Timur enggan berkomentar bahwa persoalan bendera tersebut berpotensi mengarah kepada makar. "Kami tidak berbicara masalah (makar) itu, ya," kata dia.
RUSMAN PARAQBUEQ
Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga:
@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno
Akun @SBYudhoyono Strategi Perbaiki Citra Demokrat
Cuit Perdana @SBYudhoyono Nanti Malam
Berita terkait
Aceh Darurat Ekologi, 26 Ribu Hektare Hutan Hilang Setiap Tahun
8 Januari 2018
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf berjanji akan menindak perusahaan yang melakukan pembalakan liar di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKanada Tertarik Impor Kopi dari Gayo
14 September 2017
Kanada sangat serius dengan impor kopi dan mencari kualitas seperti Arabika Gayo.
Baca SelengkapnyaUtusan Presiden ke Aceh Lihat Pelaksanaan Syariat Islam
5 September 2017
Hasil kunjungan ke Aceh akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaLaksamana Malahayati Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional
3 Agustus 2017
Wakil Gubernur Nova Iriansyah mengusulkan Laksamana Malahayati, menjadi Pahlawan Nasional.
Baca SelengkapnyaSekolah Antikorupsi Kritik Rendahnya Serapan Anggaran Aceh
28 Juli 2017
Sekolah Antikorupsi Aceh mengkritik rendahnya serapan anggaran oleh Pemerintah Aceh yang baru mencapai 33 persen.
Baca SelengkapnyaGubernur Aceh Irwandi Piloti Pesawat, Sekabin dengan Eks Lawannya
21 Juli 2017
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menjadi pilot pesawat jenis Shark Aeoro, sekabin dengan mantan lawan politiknya di Pilkada Aceh lalu, Muzakir Manaf.
Baca SelengkapnyaGubernur Aceh Irwandi Ajak Bupati Beli Pesawat untuk Operasional
13 Juli 2017
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menerbangkan pesawat Shark Aero dari Banda Aceh ke Lhokseumawe.
Baca SelengkapnyaJokowi Mampir di Pelantikan Gubernur Aceh Sebelum ke Turki
5 Juli 2017
Sebelum kunjungan kenegaraannya ke Turki, Presiden Jokowi menyempatkan datang ke pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah.
Baca SelengkapnyaPelantikan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf Dihadiri 1.200 Undangan
5 Juli 2017
Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih, Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah, dilantik Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Pelantikan ini dihadiri 1.200 undangan.
Baca SelengkapnyaBaitul Mal Banda Aceh Salurkan Zakat untuk 6.523 Fakir Miskin
17 Juni 2017
Baitul Mal Kota Banda Aceh menyalurkan zakat konsumtif bagi 6.523 warga yang tergolong fakir miskin.
Baca Selengkapnya