TEMPO Interaktif, Solo:Warga Kelurahan Baluwarti, Solo, yang selama ini tinggal di kompleks Keraton Surakarta mengadukan pihak keraton ke polisi. Pasalnya, aktivitas keseharian mereka terganggu lantaran empat pintu gerbang utama keraton digembok. Warga mengancam akan membuka paksa jika pihak keraton tidak memperhatikan keluhan mereka. Menurut penuturan sejumlah warga, penutupan semua akses menuju keraton itu sudah dilakukan sejak Senin (30/8) malam. Warga yang baru pulang maupun yang akan bepergian merasa kebingungan karena mendapati pintu gerbang tertutup. Seperti diketahui, semua akses ke keraton ditutup menyusul penobatan KGPH Tedjowulan sebagai Raja Surakarta Sasana Sewaka. Kubu KGPH Hangabehi menutup semua pintu gerbang keraton agar penobatan tidak dilakukan di dalam kompleks keraton."Kami merasa dirugikan, aktivitas keseharian warga jadi terganggu gara-gara masalah suksesi keraton ini. Kami sudah meminta agar pintu gerbang segera dibuka, tapi tidak digubris," ujar Bambang Gunarto, Ketua RW 3. Menurut Gunarto, akibat ditutupnya pintu gerbang itu mereka yang akan bekerja ataupun sekolah jadi terganggu. Bahkan setiap warga yang keluar-masuk harus diperiksa meski itu warga Baluwarti sendiri. Mereka sudah mempertanyakan kepada KP Edy Wirabhumi (adik ipar KGPH Hangabehi) soal alasan penutupan. "Diperoleh jawaban, penutupan itu katanya masalah suksesi keraton. Kami tidak mempersoalkan soal suksesi termasuk siapa yang mau jadi raja. Tapi yang kami masalahkan ketenteraman warga Baluwarti jadi terganggu. Bahkan ada penjual jagung yang diusir," ujar Bambang Ariowibowo, salah seorang tokoh masyarakat. Mereka juga merasa terganggu karena yang menjaga pintu-pintu gerbang itu bukan orang Baluwarti melainkan orang-orang yang tidak dikenalnya. "Tampang mereka kan tidak familiar dan penuh curiga, padahal kami warga di sini. Ini kan jelas mengganggu," ujar Bambang. Karena merasa terganggu ketenteramannya dan pintu gerbang tetap ditutup, warga sepakat mengadukan masalah itu ke polisi. "Atas kesepakatan warga, kami melaporkan masalah ini ke polisi," tambah Taufiq Efendi, Sekretaris LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Keluarahan). Warga juga mengultimatum jika pihak keraton terus-terusan menutup akses keluar-masuk, mereka juga akan membuka paksa pintu gerbang tersebut. Anas Syahirul - Tempo News Room
Bamsoet Apresiasi Peresmian Keraton Majapahit Jakarta
11 hari lalu
Bamsoet Apresiasi Peresmian Keraton Majapahit Jakarta
Menurut Bamsoet, Kraton Majapahit Jakarta adalah bentuk kebangkitan nasional bangsa Indonesia di bidang kebudayaan, demi membangun kepribadian bangsa yang berdaulat di bidang politik dan mandiri di bidang ekonomi nasional.