Aktivis: Stop Pembukaan Lahan Sawit di Indonesia

Reporter

Editor

Amirullah

Selasa, 9 April 2013 20:51 WIB

Perkebunan kelapa sawit. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jambi -Pemerhati lingkungan hidup yang juga Direktur Yayasan Prespektif Baru, Wimar Witoelar, mengemukakan Indonesia sudah saatnya menghentikan upaya pembukaan perkebunan kelapa sawit. Bukan hanya karena sawit merupakan tumbuhan monokultur dan tidak ramah lingkungan, tapi juga upaya pembukaan kebun sawit lebih banyak merambah kawasan hutan.

"Saya pikir sudah sepatutnya Indonesia mulai menghentikan perluasan perkebunan kelapa sawit. Lebih baik fokus pada upaya memaksimalkan produksi dari kebun yang sudah ada," kata Wimar seusai menjadi moderator acara diskusi bertema masa depan hutan Indonesia di Aula Universitas Jambi, Selasa, 9 April 2013. Menurut Wimar, jika tidak segera diambil langkah yang tepat, maka bencana banjir dan kekeringan di negeri ini kedepannya akan semakin parah.

Diskusi ini menghadirkan pembicara Manajer Program kebijakan dan Advokasi Komunitas Konservasi Indonesia Warsi, Diki Kurniawan; Legal and Institutional Spesialist Satuan Tugas Reduced Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD), Gita Syahrani; dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Jambi, Syamsurizal Tan.

Diki Kurniawan dalam makalahnya memaparkan tentang gambaran kawasan hutan di Provinsi Jambi yang punya luas sekitar 2,1 juta hektar. Sebagian diantaranya, yaitu 1,1 juta hektar merupakan kawasan taman nasional, seperti Taman Nasional Kerinci Sebelat, Taman Nasional Bukit Duabelas, Taman Nasional Berbak dan Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Selebihnya, merupakan kawasan hutan ekosistem dan hutan produksi.

"Kondisi tutupan hutan di Provinsi Jambi saat ini sudah sangat memprihatinkan, antara lain akibat pembukaan lahan perkebunan sawit dan hutan tanaman industri secara berlebihan dan tanpa memperhatikan dampaknya. Wajar saja bila musim hujan terjadi banjir dan sebaliknya saat kemarau terjadi kekeringan," ujar Diki.

Banyaknya pembukaan lahan sawit juga menimbulkan konflik lahan antara perusahaan dengan masyarakat. Gita Syahrani menyatakan data dari Kementrian Pertanian mencatat, dari seribu perusahaan perkebunan sawit di Indonesia, 59 persen diantaranya terlibat konflik. "Secara teoritis penyebab konflik adalah perusahaan membutuhkan lahan luas, sementara lahan tersebut dalam penguasaan masyarakat," ujar Gita.

Mudarat pembukaan lahan sawit juga diungkapkan Syamsurizal. Menurutnya pembukaan lahan sawit tidak berdampak positif terhadap masyarakat secara umum. "Kebun kelapa sawit hanya menguntungkan pemilik perusahaan, sementara masyarakat di level menengah ke bawah dirugikan. Ini karena masyarakat di sekitar kebun sendiri tidak dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan maupun kepemilikan," kata Syamsurizal Tan. (Baca berita-berita tentang Kelapa Sawit DI SINI)

SYAIPUL BAKHORI


Berita lainnya:

Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar
Video Polisi Bali Terpopuler YouTube Pekan Ini
Pagi Ini Andi Mallarangeng Siap Buka-bukaan

Berita terkait

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

33 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

34 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

41 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Berharap pada Minyak Makan Merah

42 hari lalu

Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

43 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

43 hari lalu

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.

Baca Selengkapnya

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

52 hari lalu

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

53 hari lalu

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

54 hari lalu

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

Terpopuler: Rencana pengalihan dana BOS untuk program makan siang gratis diprotes serikat guru, Presiden Jokowi cawe-cawe rencana kerja Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Sawit dan Singkong Bisa Jadi Sumber Energi Hijau, Ini Kata BRIN

56 hari lalu

Prabowo Sebut Sawit dan Singkong Bisa Jadi Sumber Energi Hijau, Ini Kata BRIN

Prabowo Subianto mengatakan siap membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman kelapa sawit, hingga singkong

Baca Selengkapnya