TEMPO Interaktif, Jakarta:Untuk ke tujuh kalinya berkas perkara tersangka kasus pembobolan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) senilai Rp 1,7 triliun, Adrian Waworuntu dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Senin (30/8). "Hari ini, berkas Adrian kita serahkan kekejaksaan," kata Direktur II Ekonomi Khusus Brigjen Pol. Samuel Ismoko di Mabes Polri.Menurut Ismoko, berkas perkara itu sudah dilengkapi dengan berita acara pemeriksaan saksi notaris, sesuai dengan permintaan Kejati. Seperti diketahui, berkas Adrian dikembalikan Kejati ke penyidik Mabes Polri, pada 3 Agustus 2004 lalu. Ismoko mengharapkan pelimpahan hari ini, dapat dinyatakan P21 atau lengkap oleh Kejati. Karena, berkas perkara tersangka lainnya, Jeffry dan Judy Baso akan dikirimkan polisi setelah berkas Adrian dinyatakan P21. "Saya tuntaskan dulu (berkas Adiran Waworuntu). Yang lainnya, sudah kita berkas juga tinggal kita kirim," ujar dia. Pasalnya, pada tahun ini pihaknya mentargetkan kasus BNI dapat dituntaskan polisi. Menurut keterangan yang sempat beredar di Mabes Polri menyatakan, berkas Adrian terhambat karena, adik kandungnya adalah penasehat Kapolri. Menanggapi hal itu, Ismoko membantahnya. "Tidak ada," katanya singkat. Tersangka lainnya, Maria Paulin Lumowa sudah masuk dalam daftar pencarian orang ditingkat internasional. Karena, polisi sudah mengirimkan red notice. Tetapi sampai saat ini belum diketahui keberadaanya.Salah satu, Staf Pidana Khusus Kejaksaaan Tinggi DKI Jakarta, Slamet Riyadi datang membawa surat meminta bantuan Mabes Polri untuk memanggil Adiran Waworuntu dan Ahmad Sidik Mauladi Iskandar Dinata alias Diky sebagai saksi untuk persidangan Jane Iriany Lumowa pada Selasa, 7 September mendatang. Karena, kejati sudah memanggil dua kali tetapi tidak datang. "Ini surat untuk panggilan ketiga kali," kata Slamet.Menurutnya, Diky yang beralamat di apartemen Ever Green Unit 1 Kemang Utara, tidak berada ditempatnya. Salah satu penjaga rumahnya mengatakan bahwa Diky tidak tinggal bertempat tinggal diapartemen itu lagi. Sedangkan, Adrian yang beralamat di Jalan Syamsu Rizal kelurahan Menteng, mengelak untuk hadir sebagai saksi. Martha Warta - Tempo News Room