Juru Bicara Mabes TNI Iskandar Sitompul menjawab pertanyaan wartawan tentang keterlibatan oknum TNI dalam kasus import 1.412.476 butir ekstasi di PMPP, Sentul, Bogor, (29/4). FOTO ANTARA/Jafkhairi
TEMPO.CO, Jakarta -- Markas Besar Tentara Nasional Indonesia membantah adanya rekayasa hasil investigasi internal terkait dengan penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. TNI meminta keluarga empat korban penembakan bersabar menunggu hasil investigasi lanjutan.
"Jangan terlalu cepat menuduh ini (hasil investigasi) adalah rekayasa," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, Jumat, 5 April 2013.
"Masyarakat bisa saja punya pendapat berbeda, tapi buktinya ada apresiasi dari 250 juta masyarakat Indonesia," kata Iskandar. Namun dia tidak mengenyampingkan tudingan keluarga korban yang menolak hasil investigasi TNI AD.
Keluarga korban penembakan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, menolak hasil tim investigasi yang dilakukan TNI. "Kami menilai hasil investigasi itu merupakan bagian dari rekayasa TNI untuk menutupi skenario pembantaian dan tutupi jaringan pelaku yang lebih luas," kata Yani Rohi Riwu, kakak kandung Gamaliel Riwu Rohi, ketika memberikan keterangan pers kepada wartawan di Kupang, Jumat, 5 April 2013.
Iskandar meminta keluarga bersabar menunggu hasil investigasi lanjutan kasus Cebongan. "Hasil penyidik TNI, Polri, dan Komnas HAM akan saling melengkapi satu dengan lainnya," ujar dia.