Tersangka Penganiaya Kapolsek Dolok Bisa Bertambah

Reporter

Editor

Yuliawati

Kamis, 28 Maret 2013 17:32 WIB

Velegia Situmorang (kanan) istri dari Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Yonas Siahaan menangis melihat jenazah suaminya di rumah duka di Jalan Pintu Air IV, Gang Kelapa Simalingkar B, Kec Medan Johor, Sumut, Kamis (28/3). ANTARA/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Medan - Polisi menetapkan 16 tersangka penganiaya Kepala Kepolisian Sektor Dolok Panribuan, Simalungun, Sumatera Utara. Penetapan tersangka merupakan hasil pemeriksaan terhadap 103 warga. "Mereka sudah memenuhi unsur sebagai tersangka penganiaya Ajun Komisaris Andar Siahaan," kata Komisaris Besar Raden Heru Prakoso, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara, Kamis, 28 Maret 2013.

Saat ini polisi masih memeriksa warga lainnya. "Kemungkinan tersangka akan bertambah," kata Heru. Enam belas yang menjadi tersangka ditangani oleh Resor Simalungun. Mereka adalah Dedi Girsang, Rudi Sidabutar, Fernandus Turnip, Boing Silalahi, Juki Naibaho, Irwan Saragih Garingging, dan Pandapotan Sihaloho. Selain itu, di antaranya, Sofyan Sitio, Boru Aruan (istri tersangka bandar toto gelap), Mangaratua Purba, Tuahman Purba, Helyi Saragih, Maryanto, Jaserman Sinaga, dan Bonar Saragih.

Peristiwa tewasnya Kapolsek Dolok Panribuan, Ajun Komisaris Andar Siahaan, berawal dari rencana menangkap pelaku perjudian di Dolok Panribuan, Simalungun, Sumatera Utara. Namun Andar Siahaan tewas dianiaya massa di tempat kejadian perkara (TKP), Rabu malam, 27 Maret 2013.

Menurut Heru, Kapolsek tewas dianiaya warga di Dusun Rajanihuta Nag. Buttu Bayu Paneraja, Kecamatan Dolok Perdamean, pada Rabu malam sekitar pukul 21.30 WIB. Andar bersama tiga anak buahnya menuju ke Desa Dolok Saribu untuk menangkap pelaku judi jenis KIM (sejenis kupon toto gelap), setelah berulang kali mendapat laporan melalui telepon dari warga yang keberatan. Kapolsek bersama ketiga anak buahnya: Ajun Inspektur Satu Amada Simbolon, Brigadir Kepala Lamsar Samosir, dan Brigadir Leo Sidauruk; bergerak ke lokasi perjudian yang disebut penelepon.

Mereka kemudian berhasil menangkap pelaku perjudian sekitar pukul 21.00 WIB. Serta menyita barang bukti berupa satu buah telepon genggam bertuliskan nomor judi KIM atas nama Yeni Sumbayak.

"Namun istri tersangka berteriak memprovokasi warga bahwa Kapolsek adalah pencuri, sehingga warga berkumpul, menghadang, dan menyandera Kapolsek," tutur Heru.

Heru berujar, Kapolsek akhirnya melepaskan tersangka. Namun, massa tetap beringas sehingga Andar dan anak buahnya menyelamatkan diri. Nahas, Andar tertangkap oleh massa sekitar 5 kilometer dari lokasi perjudian. Sedangkan tiga anak buahnya selamat.

"Akibatnya, korban mengalami luka parah pada bagian kepala karena hantaman benda keras dan tumpul sehingga meninggal dunia di TKP," kata dia.

Menurut Heru, pasca-kejadian, Kepolisian Resor Simalungun bersama Brigade Mobil langsung mendatangi TKP dan mengevakuasi korban. Polisi juga menjaga Mapolsek Dolok Panribuan. "Sampai saat ini, situasi aman dan terkendali," kata Heru.

SAHAT SIMATUPANG

Topik Terhangat Tempo.co: Serangan Penjara Sleman || Adi Vs Eyang Subur || Harta Djoko Susilo ||Agus Martowardojo

Baca juga
Penyerang LP, Polisi Enggan Berandai-andai

Giliran Polisi Mabes Terjaring Operasi Narkotika

Satu Perampok Toko Emas di Jember Tewas Ditembak

Ciri Penyerang LP Cebongan Sleman Diketahui


Berita terkait

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

9 jam lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

12 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

18 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

20 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

22 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

3 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya