Pengusaha Rotan Cirebon Buang Limbah B3 Sembarangan

Reporter

Editor

Senin, 23 Agustus 2004 16:59 WIB

TEMPO Interaktif, Cirebon: Ratusan pabrik rotan di kabupaten Cirebon terbukti mencemari lingkungan dengan membuang limbah racun berbahaya (B3) berbentuk padat, lumpur dan cair ke tempat pembuangan sampah sementara dan akhir (TPS/TPA). Hal itu adalah hasil penelitian Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Cirebon sejak dua bulan terakhir.Kepala Staf Analisis Masalah Dampal Lingkungan (Amdal) KLH kabupaten Cirebon, Wahyu Suprayogi, didampingi salah seorang staf ahlinya, Deti Yulianti, mengatakan buangan limbah B3 sangat berbahaya bagi penduduk karena langsung dibuang ke tempat umum tanpa disterilisasi terlebih dahulu melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) maupun dengan tungku pembakar (insenelator). "Dari hasil penelitian kami beberapa limbah berbahaya yang ditemukan adalah seng (Zn), timbal (Pb), tembaga (Cu), chrom (Cr), dan cadmium (Cd)," tutur keduanya. Selain menguji limbah lumpur, KLH juga menguji kualitas air tanah yang hasilnya menunjukkan bahwa kandung zat padat terlarut sangat tinggi. "Bahkan kandungan besi (Fe), kadmium (Cd), dan timbal (Pb), sudah melebihi baku mutu berdasarkan Permen Kesehatan RI No 416/MENKES/PER/IX/1990," kata Wahyu, yang juga menyatakan bahwa hasil penelitian ini sudah dilaporkan ke pihak terkait, termasuk ke Bupati Cirebon. Sementara itu, Bupati Cirebon Dedi Supardi, mengatakan akan sesegera mungkin menegur pengusaha rotan, baik yang berskala kecil maupun ekspor yang tidak memiliki Instalasi Pengolahan Limbah (IPL) dan Intalasi Pengolahan Air Limba (IPAL) dan yang membuang limbah pabrik ke tempat pembuangan sampah umum. "Saya sangat tidak menginginkan masalah limbah B3 berdampak buruk ke masyarakat di kemudian hari. Nanti bisa-bisa saya dituduh tidak memperhatikan rakyat," tegasnya. Selanjutnya ia segera meminta agar pengusaha-pengusaha rotan besar untuk membeli dan membuat IPAL. Sedangkan untuk pabrik-pabrik rotan kecil, Dedi berjanji akan membuatkan IPAL dengan biaya dari pemerintah daerah. Ketika disinggung mengenai insenelator (alat penghancur limbah padat) rotan, diakui Dedi, kabupaten Cirebon belum memilikinya. "Insya Allah pada tahun 2005 nanti alat tersebut akan kita beli," katanya. Sayangnya, tidak ada seorang pun pengusaha rotan berskala besar yang mau berkomentar mengenai hal ini. Mereka rata-rata menutup rapat-rapat pintu gerbang pabrik, dan tidak menerima wartawan terutama sejak kasus limbah ini mencuat. Ivansyah - Tempo News Room

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

43 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya