Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta -Anggota Dewan Pembina Demokrat, Syariefuddin Hasan mengatakan ketua umum Demokrat pengganti Anas Urbaningrum sebaiknya berpengalaman mengurus partai. "Minimal sudah menjabat pengurus selama satu periode," kata Syarief di Hotel Grand Melia Jakarta, Senin, 11 Maret 2013.
Menurut Syarief, saat ini memang sudah ada sejumlah nama yang digadang-gadang maju sebagai ketua umum Demokrat. Dia menilai munculnya nama-nama ini sebagai hal yang wajar dalam proses demokratisasi menjelang kongres. Namun dia berharap calon-calon yang maju adalah yang berpengalaman mengelola partai.
Pengalaman menjabat pengurus Demokrat kata Syarief akan lebih memudahkan konsolidasi di internal partai. Namun Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ini mengatakan tak menutup peluang bagi orang baru untuk menjadi ketua umum, asalkan sudah terdaftar sebagai sebagai kader partai. "Semua tergantung kesepakatan peserta pada saat kongres."
Dewan Pembina, kata Syarief, tak akan ikut campur dalam proses pemilihan ketua umum. Proses pemilihan ketua umum pada kongres nanti, kata Syarief sepenuhnya diserahkan pada mekanisme KLB. Setiap peserta kongres berhak mengajukan nama-nama yang bakal dipilih jadi ketua umum. Peserta kongres juga bisa menetapkan mekanisme pemilihan ketua umum.
"Banyak cara untuk menjalankan demokratisasi, musyawarah mufakat juga proses demokrasi." Proses pemilihan dengan jalur musyawarah menurut Syarief tak menutup kemungkinan ketua umum Demokrat yang baru terpilih secara aklamasi.
Saat ini sejumlah nama mulai digadang-gadang maju menggantikan Anas Urbaningrum di posisi ketua umum. Anas sudah berhenti dari posisinya akhir Februari lalu karena ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi Hambalang.
Nama-nama yang mulai disebut di antaranya Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat, Marzuki Alie, Kepala Staf Angkatan Darat, Pramono Edhie Wibowo, Gubernur Jawa Timur, Sukarwo, Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md, dan Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Saan Mustopa.