Pendidikan Baru Serap Enam Persen APBN 2004/2005

Reporter

Editor

Selasa, 17 Agustus 2004 14:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Walau Amandemen Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan 20 persen anggaran untuk pendidikan, baru enam persen -sekitar Rp. 22 triliun- Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2004/2005 yang diserap bidang pendidikan. "Saat ini, kondisi keungan negara belum memungkinkan untuk mewujudkan 20 persen anggaran itu," kata Menteri Pendidikan Nasional, A. Malik Fadjar di Jakarta, Selasa (17/8).Menurut Mendiknas, Komisi VI Bidang Pendidikan dan Komisi Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat masih mencoba menyepakati pencapaian 20 persen anggaran hingga 2009. "Pencapaian itu akan dilaksanakan lewat peningkatan secara bertahap setiap tahun. Tahun ini misalnya, enam persen itu merupakan peningkatan 12 persen dari anggaran 2003/2004 yang besarnya 4,09 persen," katanya.Tahun ini, kebutuhan biaya pendidikan paling mendesak adalah penuntasan program Wajib Belajar sembilan tahun. Tapi, program yang seharusnya tuntas pada 2004, itu menjadi mundur sampai 2008. "Untuk mewujudkannya, kami harap program ini dapat dilaksanakan bersama-sama dengan pemerintah daerah," kata Mendiknas.Ada kendala yang menurut Mendiknas, menjadi perhatian serius. Di satu sisi, peserta didik dan masyarakat menuntut peningkatan mutu pendidikan. Tapi di sisi lain, tenaga pendidik membutuhkan kesejahteraan yang lebih baik.Rina Rachmawati - Tempo News Room

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

1 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

1 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

1 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

6 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

7 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

7 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

12 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya