TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 17 warga Teluk Buyat mengirimi karangan bunga untuk Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar di Mabes Polri. Selain karangan bunga, mereka juga membawa kliping koran yang dibingkai dengan judul Tragedi Teluk Buyat. Salah seorang di antara mereka pun membacakan puisi. Ketua LBH Kesehatan Iskandar Sitorus, yang mendampingi ke-17 warga Buyat itu, mengatakan kiriman bunga, puisi, dan kliping berbingkai tersebut sebagai bentuk penghargaan atas kepedulian polisi yang telah berhasil menemukan pencemaran di Teluk Buyat, Kabupaten Bolaang Mongondou, Sulawesi Utara. "Kami mengapresiasi kinerja Polri secara sederhana," kata Iskandar di Jakarta, siang ini. Sayangnya, Kapolri Jenderal Dai Bachtiar tidak sedang berada di kantornya karena harus mengikuti pidato kenegaraan Presiden Megawati Soekarnoputri di gedung MPR. Pihak Humas maupun Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri juga tidak ada yang menerima kunjungan warga Buyat tersebut. . Sebelum kedatangan warga Buyat, kuasa hukum PT Newmont Minahasa Raya Palmer Situmorang tiba di Mabes Polri untuk dimintai keterangan atas pengaduan pihaknya, 23 Juli lalu, untuk dugaan pencemaran nama baik yang dilontarkan sejumlah LSM.Menurut Palmer, sejumlah media ketika itu mengutip keterangan LSM bahwa telah terjadi korban meninggal dunia di Teluk Buyat yang disebabkan pencemaran limbah oleh merkuri dari PT Newmont. Padahal, dia melanjutkan, semua pakar kesehatan termasuk dari Minamata Center sudah mengatakan bahwa kandungan merkuri di Teluk Buyat masih di batas normal. Bahkan, tidak terjadi penyakit minamata sebagaimana dituding LSM tersebut. Menanggapi aduan Palmer, Ketua LBH Kesehatan Iskandar Sitorus siap menghadapi laporan pencemaran nama baik. "Laporan itu tidak masalah," katanya. "Kami hadapi karena sama-sama dalam koridor hukum. Biar penyidik yang memeriksa." Martha Warta Silaban - Tempo News Room