Denny Jelaskan Hasil Survei Kepada Akbar dan SBY

Reporter

Editor

Jumat, 13 Agustus 2004 17:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menjelaskan kehadirannya dalam acara pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dan Akbar Tanjung untuk menjelaskan hasil survei. Dari hasil survei tiga lembaga penelitian terungkap keinginan mayoritas masyarakat untuk melakukan perubahan dan pemerintahan yang kuat, kata Denny kepada Tempo News Room, yang menghubunginya melalui telepon pada Jumat (13/8) siang.Dalam kunjungannya ke kediaman Akbar Tanjung, Kamis (12/8) malam, Yudhoyono mengajak Djali Yusuf, Ketua Umum HIPMI Luthfi dan Denny J.A. Sementara Akbar, ditemani Sekjen Golkar Budi Harsono. Menurut Denny, di awal pertemuan dirinya memaparkan hasil survei LSI, IFES dan LP3ES. Setelah itu ada pembicaraan ringan dan akhirnya Akbar Tanjung dan Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pembicaraan empat mata.Menurut Denny, doktor ilmu politik dari Ohio University, AS, survei ketiga lembaga itu mencatat angka sekitar 60 sampai 70 persen publik menginginkan perubahan. Hasil pemilu legislatif juga mencatat keinginan besar masyarakat untuk perubahan, ujarnya. Dia merujuk pada tingginya suara yang diperoleh PKS dan Partai Demokrat. Survei ketiga lembaga itu juga menemukan besarnya harapan publik agar terbentuk pemerintahan yang kuat. Dijelaskan Denny, SBY yang popularitasnya tinggi membutuhkan dukungan parlemen yang besar. Sebaliknya, Golkar yang menguasai DPR membutuhkan figur yang populer. Jadi kloplah jika SBY dan Akbar (Golkar) berkoalisi. Keduanya saling membutuhkan, katanya. Hal-hal tersebut lah yang dipaparkan Denny kepada Akbar Tanjung dan SBY di kediaman Akbar, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan. Dalam pemilihan presiden dan wapres langsung putaran pertama, kata Denny, terlihat tidak bekerjanya mesin politik (partai politik). Dia menyebut kasus di Jawa Timur, di mana perolehan pasangan SBY-Kalla melebihi yang lainnya. Jadi mesin politik yang kuat adalah televisi, katanya. Bagaimana soal kursi menteri untuk Golkar? Denny mengaku tidak mengetahui hitungan soal ini di kubu SBY. Menurutnya, dalam kacamata akademis, jabatan menteri harus diletakkan sesuai dengan kerangka sistem presidensial. SBY memang menginginkan menteri yang profesional di bidangnya. Jadi, kata Denny, sebaiknya partai yang berkoalisi dengan SBY mengirimkan dua atau tiga calon menteri. SBY jika terpilih sebagai presiden yang memilihnya, katanya. Untung Widayanto - Tempo News Room

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

43 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

9 Februari 2024

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.

Baca Selengkapnya