TEMPO Interaktif, Jakarta: Abdul Waris Halid, tersangka kasus gula ilegal, masuk tahanan Polri dengan status tahanan titipan, sekitar pukul 12.30 WIB, Jumat (13/8).Abdul Waris mengenakan baju hitam dengan paduan celana panjang hitam. Tangannya terlihat diikat, wajahnya pucat, dan badannya tampak lebih kurus dibandingkan pertama kali diperiksa di Mabes Polri, Juli lalu. Kepada Tempo News Room, ia mengaku kurang sehat. Namun Waris sempat mengatakan, hari ini ia menjadi tahanan titipan dari Direktorat Bea dan Cukai. "Menurut saya, saya ini titipan Bea Cukai," kata Waris dengan suara pelan. Abdul Waris datang dengan kendaraan kijang hitam nopol B 8787 HN. Selain didampingi adiknya, sejumlah penyidik dari Bea Cukai, Waris ditemani Kepala Divisi Perdagangan Umum Inkud. Ia juga didampingi saudaranya, Kadir Halid. Di depan pintu masuk gedung reserse dan kriminal, dua penyidik polri menjemput kedatangan adik dari Nurdin Halid itu. Dikonfirmasi kepada Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jendral Suyitno Landung, status Waris Halid adalah tahanan titipan dari penyidik pegawai negeri sipil bea cukai. Karena, kompetensi penyidikan terhadap Waris Halid terkait Undang-Undang No. 10 tahun 1995 tentang tindak pidana kepabeanan. Seperti diberitakan sebelumnya, Waris Halid pernah diperiksa di Mabes Polri. Namun, pada persidangan praperadilan, majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan pemeriksaan Waris Halid diserahkan ke Direktorat Bea dan Cukai. Waris Halid juga pernah sekitar dua minggu masuk Rumah Sakit Polri, karena keluhan muntah-muntah, nyeri pinggang, dan pusing kepala yang berat. Martha Warta - Tempo News Room