Calon Gebernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka meninggalkan Tempat pemungutan suara 20, Pos Yandu Melati, setelah menggunakan hak suaranya di kawasan KH Ahmad Dahlan,Kukusan, Depok,Minggu (24/2). Pasangan nomer lima Calon Gebernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka menggunakan hak suaranya didamping keluarga dan para simpastisannya. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Depok - Calon Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka girang dengan hasil perhitungan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 20 di Posyandu Melati, RT 03 RW 06,Jl. KH. Ahmad Dahlan, Kukusan, Depok. Di TPS tersebut Rieke mendapatkan suara tertinggi, yaitu 139 suara dari 231 jumlah suara sah.
"Alhamdulillah, yang penting menang dulu TPS sendiri," katanya di kediamannya di Jalan KH. Ahmad Dahlan V No. 10 Kukusan, Beji, Depok, Ahad, 24 Februari 2013.
Setelah itu, Rieke meminta doa dari seluruh pendukungnya supaya hasilnya tetap bagus. "Kita berdoa terus dululah," katanya. Selain itu, dia meminta agar timnya mengawasi formulir C1 atau surat suara di setiap TPS sampai proses pemilihan selesai. "Waspadai gentong bocor."
TPS ini memiliki pemilih di DPT sebanyak 463 jiwa, namun yang memberikan suara hanya 242. Sebanyak 11 suara di antaranya tidak sah.
Anggota KPPS TPS 20, Jamaludin, mengatakan sebenarnya sosialisasi sudah cukup dilakukan. Hanya saja angka partisipan tempat ini hanya seperti itu. "Karena banyakan pekerja dan pendatang juga," katanya.
Menurut dia, dari total pemilih di DPT 463 orang, yang bekerja 80 persen. Sementara itu, 11 suara tidak sah itu disebabkan mereka mencoblos lebih dari satu pasangan. "Rata-rata mereka coblos dua pasang, ada juga yang enggak sama sekali," katanya.
Di TPS itu, kata Jamaludin, angka antisipasi sangat minim. Itu terlihat pada saat pemilihan legislatif dan pemerintah kota tahun sebelumnya. "Setahu saya minim, kecuali pemilihan presiden baru mau memilih." Simak perkembangan pemilihan Gubernur Jawa Barat di sini.