Batavia Pailit, Biro Wisata Solo Rugi Rp 121 Juta

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 21 Februari 2013 04:02 WIB

Pekerja melyani pembeli tiket pesawat di agen perjalanan Mega Holiday di Gambir, Jakarta, Selasa 27 Desember 2011. Menjelang tahun baru 2012 sebagian tiket pesawat dengan tujuan wisata telah habis terjual di tempat tersebut karena banyaknya warga yang ingin berlibur di ahir tahun. Tempo/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO , Surakarta - Biro wisata di Solo mencatat kerugian Rp 121 juta akibat berhenti beroperasinya Batavia Air setelah diputus pailit beberapa waktu lalu. Uang tersebut adalah deposit dari 15 biro wisata yang masih disimpan Batavia.

Ketua Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Surakarta, Suharto mengatakan, angka tersebut tergolong besar untuk biro wisata. Dia mengatakan, hingga kini belum ada kepastian apakah uang tersebut akan dikembalikan.

Dia meminta pemerintah mengutamakan pengembalian uang milik biro wisata. "Bagi kami, uang Rp 121 juta sangat besar. Terlebih itu uang milik kami yang dititipkan sebagai deposit di Batavia," ujarnya, Rabu, 20 Februari 2013.

Mengingat minimnya perlindungan kepada pelaku usaha kecil, dia memutuskan mengadu ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta untuk menuntut pengembalian deposit. "Kami sudah menyampaikan laporan resmi pada Senin (18/2)," katanya.

Selain itu, biro wisata sudah mengirimkan surat kepada kurator Batavia di Jakarta. Intinya meminta kurator memasukkan biro wisata sebagai pihak pemberi utang dan mendapat prioritas pengembalian uang. "Kami berharap BPSK bisa menjembatani kami dengan kurator Batavia," ujarnya.

Dia mengatakan pengaduan ke BPSK sebagai upaya mencari keadilan bagi konsumen yang dirugikan oleh pelaku usaha. Sebab pengalaman selama ini, setiap kali ada maskapai yang berhenti beroperasi, selalu biro wisata dan calon penumpang yang sudah membeli tiket yang menjadi korban. "Uang deposit hilang dan tiket calon penumpang tidak diganti," katanya.

Sementara itu Ketua BPSK Surakarta Bambang Ary mengatakan peluang biro wisata untuk mendapat pengembalian uang deposit terbuka jika berhasil masuk dalam daftar piutang di kurator Batavia. Sebab dengan begitu Batavia wajib mengembalikan uang deposit tersebut.

"Sehingga kami minta biro wisata melampirkan berkas bahwa sudah masuk daftar piutang di kurator Batavia," ucapnya. Dia menilai jika uang deposit bisa kembali, dapat menjadi yurisprudensi kasus serupa.

Bahkan untuk kasus yang sudah lama terjadi, seperti Mandala yang berhenti beroperasi. "Nantinya perusahaan yang kini mengelola Mandala, bisa diminta bertanggung jawab untuk melunasi utang Mandala ke biro wisata," katanya.



UKKY PRIMARTANTYO




Baca juga:

Aturan Baru Perpanjangan SIM Bakal Direvisi

Sore Ini, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan

Diimingi Jajanan, 15 Bocah di Depok Dicabuli

Masyarakat Bekasi Sambut Stasiun Telaga Murni


Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

8 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

9 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

13 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

15 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

15 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

18 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

20 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

26 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

27 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya