Marwah Daud Temui Megawati di Istana

Reporter

Editor

Selasa, 10 Agustus 2004 20:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tokoh Partai Golkar dari Kawasan Timur Indonesia, Marwah Daud Ibrahim, menemui Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/8). Marwah mengaku pertemuan tersebut bukan suatu bentuk dukungan dari dirinya atau Partai Golkar terhadap Megawati dalam pemilihan presiden putaran kedua bulan September mendatang."Hanya silaturahmi biasa. Banyak hal yang dibicarakan," kata Marwah saat dicegat wartawan, usai bertemu Presiden di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/8) sore. Kedatangannya ini atas undangan Presiden yang memintanya hadir di Istana siang ini. "Saya dapat telepon jam 14.30 siang ini. Saya (datang langsung) dari Makassar," katanya.Menurut Marwah, pembicaraan berkisar pada diskusi mengenai konsep pengembangan wilayah, pengembangan gender, dan tentang penguatan ekonomi daerah. Dia juga menyampaikan pandangannya agar Presiden terpilih nanti tetap menggunakan tenaga dan pikiran para calon presiden yang sudah tersingkir maupun bekas presiden sebelumnya.Menurut dia, di Amerika Serikat, bekas Presiden tetap memberikan sumbangan pemikiran dan tenaganya bagi negara hingga akhir hayatnya. "Kenapa di Indoensia tidak bisa," katanya. Seperti Abdurrahman Wahid yang sudah pernah menjalankan pemerintahan atau Amien Rais yang pernah memimpin Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). "Kemampuan mereka kan masih bisa digunakan," katanya.Marwah menepis pandangan bahwa kehadirannya ini sebagai bentuk dukungannya atau Partai Golkar atas pencalonan Megawati sebagai Presiden mendatang. "Karena ini di Istana Negara sehingga tidak ada hubungannya dengan kedudukan saya di Golkar," katanya.Dia juga menolak spekulasi yang berkembang bahwa dirinya telah ditawari posisi menteri oleh kubu Megawati. "Saya hanya punya dua pilihan. Menawarkan diri atau menawarkan program. Dan saya lebih memilih menawarkan program bagi pemerintahan mendatang," katanya.Marwah juga membantah berita yang menyebutkan dirinya pernah bertemu Megawati di kediaman resmi Presiden di Teuku Umar, Jakarta, awal pekan lalu. "Belum (pernah ketemu). Sebelum putusan MK (Mahkamah Konstitusi), saya tidak sanggup untuk bertemu," katanya.Menurut Marwah, sebelum ada putusan MK yang menolak gugatan Wiranto atas hasil pemilu lalu, sesuai keputusan Partai Golkar, dirinya tetap mendukung Wiranto. "Saya selama ini fully back up Pak Wiranto," katanya. setelah adanya kejelasan dari MK, kata dia, barulah dirinya akan bersikap sesuai keputusan Partai Golkar. "Nanti malam kan kami rapat," katanya.Sementara itu, Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ashidiqie, juga menemui Presiden di Istana Negara, Selasa sore. Kedatangan Jimly ini di luar agenda resmi Presiden. Dari keterangan Sekretariat Negara menyebutkan, kedatangannya ini untuk menyerahkan undangan peringatan satu tahun berdirinya Mahkamah Konstitusi. Tapi informasi ini tidak dapat dikonfirmasikan, karena Jimly langsung berlalu dengan mobilnya.Yura Syahrul - Tempo News Room

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

36 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

42 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya