TEMPO.CO, Malang - Kabupaten Malang, Jawa Timur, membutuhkan 3.741 guru baru berstatus pegawai negeri. Jumlah guru negeri yang saat ini sebanyak 9.494 orang dirasakan belum mencukupi, terutama untuk ditempatkan di daerah pelosok di 33 kecamatan.
Kepala Bidang Teknis Dinas Pendidikan, Niniek Sri Handayan, mengatakan kekurangan guru merupakan dampak moratorium perekrutan calon pegawai negeri sepanjang 2011-2012. “Kekurangan guru merata di semua jenjang. Namun guru sekolah dasar (SD) yang paling banyak dibutuhkan,” kata Niniek, Rabu, 20 Februari 2013.
Menurut Niniek, guru SD yang dibutuhkan sebanyak 2.741 orang atau 74 persen dari total kebutuhan guru, sekolah menengah pertama (SMP) negeri 216 orang, sekolah menengah kejuruan (SMK) 208 orang, sekolah menengah atas (SMA) 39 guru, dan taman kanak-kanak sebanyak delapan orang. Selain SMP negeri, Dinas Pendidikan membutuhkan 520 guru untuk mengajar di 28 SMP satu atap.
Kekurangan guru negeri selama ini disiasati dengan menggunakan guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tidak tetap (PTT). Berdasarkan data Februari 2012, diketahui ada 4.329 GTT. Sebanyak 3.584 orang di antaranya mengajar di SD, 371 orang mengajar di SMP, serta 170 dan 204 orang masing-masing mengajar di SMA dan SMK.
Sebanyak 55 persen GTT mendapat honorarium dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sisanya diberi honor oleh pengelola sekolah.
Selain merekut melalui tes calon pegawai negeri, Dinas Pendidikan mengusulkan pengangkatan GTT dan PTT ke Kementerian Pendidikan. Hingga saat ini baru 1.952 GTT dan 592 PTT yang diangkat menjadi guru negeri.
Jumlah ideal guru yang ditargetkan Pemerintah Kabupaten Malang adalah sebanyak 12.673 orang, yang akan disebar ke 1.167 SD, 302 SMP, 62 SMA, dan 100 SMK.
ABDI PURMONO
Berita terpopuler lainnya:
Demokrat dan PKS Dianggap Juara Korupsi
Aturan Baru SIM Tak Jadi Berlaku Maret Ini
Di Museum Ini Pengunjung Boleh Tak Berbusana
Produk Nestle Terancam Ditarik di Indonesia
Gerindra Mau Rangkul Jokowi, Asal..
Sekali Lagi, Ini Pembelaan Anas Soal Harrier
Marahi Wartawan, Dahlan Tegur Dirut PT Kereta Api
Berita terkait
Pendaftaran PPG Prajabatan Gelombang III 2023 Dibuka, Cek Syarat dan Tahapannya
28 Oktober 2023
Lulusan PPG Prajabatan akan diproyeksikan dan diprioritaskan mengisi kekosongan guru dan mengganti guru yang pensiun.
Baca SelengkapnyaPapua Masih Kekurangan Guru, Muhadjir Effendy Usulkan Solusi ini
19 Oktober 2023
Permasalahan dan opsi pemerataan guru di Papua tersebut akan dikoordinasikan dengan kementerian teknis terkait.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Kekurangan Guru untuk Menjamin Kelancaran Pendidikan
5 September 2023
Pentingnya langkah konkret dari pemerintah untuk memastikan bahwa potensi kekurangan guru dapat segera diatasi
Baca SelengkapnyaKekurangan Jumlah Guru di Ponorogo juga Jadi Salah Satu Sebab Sekolah Minim Murid
31 Juli 2023
Penambahan jumlah guru di Ponorogo tidak sebanding dengan perkembangan jumlah sekolah.
Baca SelengkapnyaIGI: Nadiem Harus Atasi Ketersediaan Guru, atau Lompatan Gagal
31 Oktober 2019
Ketua IGI mengatakan, Mendikbud Nadiem Makarim harus bisa mengatasi masalah ketersediaan guru, jika ingin lompatan kualitas SDM terjadi.
Baca SelengkapnyaBanyak yang Pensiun, Kemenag Kekurangan 74 Ribu Guru Agama
15 Maret 2018
Usul Kementerian Agama mengisi kekurangan guru agama itu sedang dibahas oleh Komisi VIII DPR.
Baca SelengkapnyaSubang Kekurangan Ribuan Guru SD Berstatus PNS
18 Oktober 2012
Jumlah guru SD berstatus PNS kini tinggal sekitar 5.000 orang. Pada 2015, diperkirakan hanya tersisa 2.000 orang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa NTT Tolak Guru Drop-dropan
31 Januari 2012
Mahasiswa menilai Mendiknas menganggap NTT adalah salah satu provinsi terluar dan tertinggal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCirebon Kekurangan Guru Bahasa Daerah
19 September 2011
Padahal bahasa Cirebon diajarkan untuk siswa tingkat SD hingga SMP di Kota Cirebon.
Baca SelengkapnyaGuru Bergelar Master di SMP Internasional Belum Banyak
2 Juni 2011
Para guru mulai dikirim menempuh studi S2.
Baca Selengkapnya