Beli Rumah, Djoko Susilo Bawa Uang Dibungkus Koran  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 15 Februari 2013 20:29 WIB

3 rumah milik Irjen Pol Djoko Susilo yang disita KPK berada di Jalan Langenanstran Kidul, Keraton, Yogyakarta dan dua rumah lainnya di Jalan Patehan Lor Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta- Pemilik salah satu rumah yang dibeli oleh tersangka kasus dugaan korupsi simulator Surat Izin Mengemudi, Inspektur Jenderal Djoko Susilo, pernah merasa ragu-ragu untuk menjual rumahnya. Pemilik rumah itu bernama Raden Ayu Wuryan Suryorini. Ia menjual rumahnya seluas 600 meter persegi di kawasan Langenastran Kidul Nomor 7, Kecamatan Keraton Yogyakarta, kepada Djoko Soesilo.

Penjualan itu dilakukan pada 11 Maret 2010. Perantara penjualan itu adalah Raden Ayu Aang Wiryo Suryo Sumarno, 63 tahun. Aang dipercaya karena masih keluarga sendiri, sama-sama keturunan ketiga Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono VII. “Mbak Wuryan sempat ragu-ragu pas mau menjual rumah itu. Ia sudah curiga bahwa uangnya hasil money laundering (pencucian uang),” kata Aang.

Keraguan Wuryan itu terjadi saat akan menandatangani sertifikat penjualan di kantor notaris Pandam Nurwulan Yogyakarta pada 11 Maret 2010. Sebelum menandatangani, dengan disaksikan anak Djoko yang bernama Poppy dan istri Djoko, Djoko lama sekali mentransfer uang sisa pembayaran sebesar Rp 1,5 miliar dari harga yang disepakati Rp 2 miliar.

Djoko sepekan sebelumnya telah membayarkan uang muka sebesar Rp 500 juta tunai yang dibungkus koran. “Katanya sedang menghitung uang. Tapi, lama sekali sebelum ditransfer. Itu yang membuat Mbak Wuryan sebenarnya sempat curiga,” kata Aang yang merupakan pensiunan Direktur Program TVRI Yogyakarta itu.

Namun kala itu Aang meminta Wuryan tidak berprasangka buruk. Terlebih Aang melihat Djoko dan keluarganya saat melakukan negosiasi dan melihat rumah tampak santun dan sederhana penampilannya. Akhirnya Wuryan pun setuju.

Aang mendapatkan komisi sebagai makelar sebesar 2,5 persen dari harga penjualan, yakni Rp 50 juta. Uang tersebut sudah dipakainya untuk membangun kos-kosan di belakang kawasan hotel dan mal Ambarrukmo Yogyakarta.

Selain membeli rumah di Langenastran, Djoko juga membeli dua rumah di Patehan Lor. Sekitar 1 kilometer di barat rumah yang dibelinya di Langenastran. Di Patehan ini, salah satu rumahnya berukuran lebih besar, yakni sekitar 1.000 meter persegi dengan halaman luas dan pohon-pohon rimbun.

Namun, rumah yang punya pintu kayu banyak itu juga terlantar tak terurus. Dua rumah di Patehan ini, kata Ketua RT 32 Taman Patehan Keraton Yogyakarta, Agus Wilopo, dibeli sekitar 1,5 tahun lalu. Harga masing-masing Rp 3,5 miliar dan Rp 350 juta. Namun pembeli saat itu mengatakan bernama Mujiharjo. Belakangan orang tahu Mujiharjo ini adalah Djoko Susilo.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

3 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

16 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

16 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

22 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya