Ini Awal Mula Kelahiran PKS

Sabtu, 9 Februari 2013 06:55 WIB

Presiden PKS Anis Matta. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kini dirundung prahara. Rabu, 30 Januari 2013, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia dituding terlibat kasus suap daging sapi impor.

Kasus ini membuat perhatian banyak orang kembali mengarah pada PKS. Sejak awal berdirinya, partai ini mengusung semangat dakwah dan antikorupsi. Karena itulah kasus suap yang kini merundung PKS amat mencoreng citra mereka. Kini, jadi tugas berat Presiden PKS yang baru, Anis Matta, untuk mengembalikan martabat partai dan meraih kembali simpati pemilih pada Pemilu 2014.

Nama PKS sendiri baru muncul pada Pemilu 1999. Ketika itu PKS bernama Partai Keadilan (PK). Kemunculan perdananya kala itu menarik perhatian banyak pengamat politik.

Peneliti politik, Burhanuddin Muhtadi, dalam bukunya berjudul Dilema PKS: Suara dan Syariah, menulis bahwa PK adalah satu-satunya partai yang ketika awal berdirinya punya struktur kepengurusan yang amat transparan.

"Partai ini terorganisir rapi dan memiliki agenda program yang jelas," tulis Burhanuddin.

Tak seperti partai Islam lain, yang bergantung pada ketokohan atau figur, PK mengedepankan egalitarianisme. Tak ada figur kunci yang amat dominan seperti Abdurrahman Wahid di Partai Kebangkitan Bangsa, misalnya. Asas egaliterianisme ini memandang semua anggota partai sama, sederajat.

Tak cuma itu, PK juga mementingkan kekuatan kolektif dan tidak banyak memberi ruang bagi kemunculan tokoh karismatik. "PK menggalang basis dukungannya dari kalangan aktivis Tarbiyah," kata Burhanuddin. "Kebanyakan mereka berasal dari daerah perkotaan, terdidik, berusia muda, dengan pandangan agama yang ortodoks."

Tapi ternyata kemunculan PK tak mempesona sebagian pemilih Indonesia. Pada Pemilu 1999, suara mereka amat minim, yakni hanya 1,3 persen.

Seorang pengamat masalah politik Indonesia, Jim Schiller, yang meneliti PK di di Jepara, Jawa Tengah, menyatakan, partai ini dipandang terlalu eksklusif. Meski banyak kadernya militan dan terdidik, dalam pemilu nilai mereka sama saja dengan nilai suara rakyat biasa yang tak terdidik dan awam agama.

Aktivis PK belajar cepat dari kegagalan itu. Mereka beralih rupa menjadi Partai Keadilan Sejahtera pada 2002. Pada pemilu legislatif 2004, PKS berhasil meraih 7,34 persen suara atau 45 kursi dari 550 kursi yang diperebutkan. Pencapaian itu dianggap luar biasa. Sejak itu, PKS terus menanjak menjadi kekuatan politik yang amat diperhitungkan di negeri ini.

CORNILA DESYANA

Berita terkait

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

11 Januari 2023

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.

Baca Selengkapnya

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

25 Desember 2022

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7

Baca Selengkapnya

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

21 Agustus 2022

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

21 Agustus 2022

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat

5 Agustus 2022

Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat

PKS memuji Anies Baswedan yang mengubah nama rumah sakit jadi rumah sehat dengan mengatakan Puskesmas bukan Pusat Kesakitan Masyarakat.

Baca Selengkapnya