BI Solo Bantah Terlibat Korupsi Eks Bupati Sragen

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 6 Februari 2013 17:57 WIB

TEMPO/Ramdani

TEMPO.CO, Surakarta- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Doni Joewono, membantah punya andil dalam menyebabkan hilangnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sragen 2011 sebesar Rp 11 miliar. Ia mengaku tidak pernah memerintahkan Bank Perkreditan Rakyat Djoko Tingkir untuk mengeksekusi uang Rp 11 miliar yang menjadi jaminan kredit di BPR Djoko Tingkir pada 2011.

“Saat itu, BPR Djoko Tingkir bertanya apa yang harus dilakukan karena ada kredit macet. Saya jawab agar mereka menjalankan sesuai SOP (standar operating procedure) dan SPK (surat perjanjian kredit),” katanya ketika ditemui, Rabu, 6 Februari 2013.

Doni menyatakan hal ini untuk menanggapi pernyataan mantan Bupati Sragen Untung Wiyono. Untung adalah terpidana kasus korupsi pendepositoan kas daerah Kabupaten Sragen 2003-2010 ke Bank Perkreditan Rakyat. Dalam kasus ini, Untung mengungkapkan adanya peran dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo.

Menurut kuasa hukum Untung Wiyono, Dani Sriyanto, keterlibatan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo periode 2011 itu terlacak berkat adanya surat dari Bank Indonesia Perwakilan Solo. Isinya, bank mengeluarkan surat perintah pencairan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk menutup deposito ke Bank Perkreditan Rakyat.

Menurut Doni, SPK antara BPR Djoko Tingkir dengan Pemerintah Kabupaten Sragen menyatakan jika terjadi kredit macet maka uang jaminan dieksekusi, maka BPR Djoko Tingkir mengeksekusi uang itu. Dalam kasus tersebut, masih menurut Doni, yang bersalah adalah orang yang menaruh uang APBD ke BPR DjokoTingkir, apalagi kemudian sebagai jaminan kredit.

Dia menganalogikan seperti seseorang yang meminjam uang ke perbankan dengan jaminan rumah milik orang lain. “Ketika kredit macet, yang dieksekusi rumah itu. Kalau si pemilik rumah protes, maka yang disalahkan adalah si peminjam yang menggunakan rumah orang lain sebagai jaminan,” ujar Doni. Sama seperti Untung Wiyono yang mengajukan kredit tapi dengan jaminan uang APBD, bukan uang milik pribadi.

Sebenarnya, Doni melanjutkan, langkah pemerintah daerah Sragen menaruh uang di BPR sudah menyalahi ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2007, yang melarang uang APBD disimpan di BPR. “Makanya, kami minta uang itu ditarik. Tapi, di BPR Djoko Tingkir, ternyata uangnya sudah jadi jaminan kredit dan macet sehingga dieksekusi sesuai SPK kedua belah pihak,” katanya.

Doni mengaku siap diperiksa penegak hukum berkaitan dengan masalah ini. Namun, ia menyatakan sudah melakukan tugas sesuai ketentuan dan kewenangan yang dimiliki. “Saya tidak mempermasalahkan kalau saya mau diperiksa. Semua sudah sesuai prosedur,” katanya.

UKKY PRIMARTANTYO | ROFIUDDIN

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

18 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

3 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

6 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

10 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

11 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya