Pengobatan Harapan Baru Diduga Pakai Steroid Katak  

Reporter

Editor

Yuliawati

Senin, 4 Februari 2013 14:27 WIB

Katak Otton. tgdaily.net

TEMPO.CO, Jakarta - Awal Maret tahun lalu, Supriyati, 44 tahun, bagai mendapat keajaiban. Hanya tujuh hari berobat ke TCM Harapan Baru cabang Serpong, tubuhnya yang semula terkapar akibat serangan kanker ovarium tiba-tiba terasa bugar. Ia bisa kembali masak hingga naik sepeda motor berbelanja ke pasar. "Tetangga terkagum-kagum," kenangnya saat dikunjungi Tempo di rumahnya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Desember lalu.

Namun keajaiban itu tidak berlangsung lama. Setelah lewat tujuh hari itu, kondisi kesehatannya perlahan kembali turun. Meski tetap rutin berobat ke TCM Harapan Baru, kondisi Supriyati tidak kunjung membaik. Tubuhnya makin kurus, namun perut membengkak dan terasa nyeri. Akhirnya, Kartono, suami Supriyati, membawanya berobat ke Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.

Alangkah terkejutnya mereka melihat hasil diagnosis yang menyatakan bahwa kanker ganas telah kembali tumbuh di perut Supriyati, sehingga ia mesti menjalani operasi. Padahal, Desember 2011 lalu, ia telah menjalani operasi pengambilan kanker di perutnya. Kala itu, dokter menganjurkannya untuk menjalani kemoterapi. Namun ia lebih memilih berobat ke TCM Harapan Baru. "TCM itu menjanjikan pengobatan tanpa kemo dan operasi. Apalagi, saat pertama berobat ke sana, tubuh saya terasa bugar," katanya.

Pengalaman serupa juga dialami oleh Rasiman Sinulingga, penderita kanker ginjal. Warga Medan itu meninggal dalam usia 54 tahun, tepat pada perayaan Idul Fitri dua tahun lalu. Sebelumnya, ia menjalani pengobatan di TCM Harapan Baru cabang Medan. Risma Tobing, istri Rasiman, menuturkan, ketika pertama kali berobat, suaminya menjalani paket pengobatan dengan cara diinfus selama 10 hari. "Pulangnya langsung segar," kata Risma.

Namun kondisi itu juga tidak bertahan lama. Seusai menjalani paket terapi pertama, kesehatan Rasiman makin memburuk. Ia merasa nyeri, sesak, hingga akhirnya meninggal dunia. Risma merasa tertipu. "Bukan kematian yang disesalkan, melainkan prosesnya yang menyakitkan," katanya.

Baik Supriyati maupun keluarga Rasiman mengaku tidak pernah tahu obat apa yang diberikan TCM Harapan Baru. "Mereka merahasiakannya. Pada resep dan kuitansi pembayaran obat hanya tertulis kode-kode angka dan huruf. Ketika saya tanya, dokter dan perawat tidak bersedia memberi tahu," ujar Kartono menunjukkan kertas bukti pembayaran obat.

Selama dua bulan Tempo menelusuri apa yang terjadi di TCM Harapan Baru. Dari seorang mantan karyawan Harapan Baru, Tempo mendapat satu paket obat-obatan untuk infus. Ternyata, dari 14 jenis obat, dua di antaranya adalah Cisplatin dan Carboplatin. Keduanya adalah obat terapi kemo.

Selain itu, terdapat obat steroid bernama Cinobufotalin. Obat sejenis kardiotonik atau tonik jantung itu terbuat dari ekstrak kulit katak beracun. Memiliki efek 200 kali lebih kuat dibanding morfin. "Mungkin obat ini yang menyebabkan pasien merasa bugar saat pertama kali berobat," ujar ahli kanker dari Rumah Sakit Dharmais, Ramadhan.

"Memang dalam pengobatan kanker, semisal untuk kemo, disyaratkan pasien sefit mungkin. Tapi bukan dengan cara diberi obat steroid," katanya.

Direktur Utama TCM Harapan Baru Utami, Rahmawati, membantah bahwa pihaknya telah menggunakan obat-obatan tersebut. "Kami tidak pernah memberikan obat-obat seperti itu pada pasien," katanya, Sabtu, 26 Januari 2013.

TIM TEMPO

Berita terkait

Polisi Sita 30 Ribu Butir Obat Ilegal dari Toko Kosmetik dan Sembako di Tangerang

19 Januari 2024

Polisi Sita 30 Ribu Butir Obat Ilegal dari Toko Kosmetik dan Sembako di Tangerang

Sebanyak 14 orang tersangka telah ditangkap bersama barang bukti obat ilegal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kakak Ipar Anggota Paspampres yang Bunuh Imam Masykur Beri Kesaksian Soal Penganiayaan di dalam Mobil

7 November 2023

Kakak Ipar Anggota Paspampres yang Bunuh Imam Masykur Beri Kesaksian Soal Penganiayaan di dalam Mobil

Kakak ipar anggota Paspampres memberi kesaksian soal penganiayaan terhadap Imam Masykur hingga tewas di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Anggota Paspampres Pembunuh Imam Masykur Rutin Razia Toko-toko Obat Ilegal Lalu Penjualnya Diculik-Diperas

7 November 2023

Anggota Paspampres Pembunuh Imam Masykur Rutin Razia Toko-toko Obat Ilegal Lalu Penjualnya Diculik-Diperas

Anggota Paspampres itu mengaku-ngaku sebagai polisi, lalu memeras penjualnya bila ketahuan menjual obat ilegal. Diculik lalu diminta uang tebusan.

Baca Selengkapnya

Sebelum Membunuh Imam Masykur, Anggota Paspampres Sudah Belasan Kali Menculik Penjual Obat Ilegal

6 November 2023

Sebelum Membunuh Imam Masykur, Anggota Paspampres Sudah Belasan Kali Menculik Penjual Obat Ilegal

Anggota Paspampres menyasar toko obat ilegal, lalu menculik dan memeras dengan meminta uang tebusan. TIdak sampai tewas seperti Imam Masykur.

Baca Selengkapnya

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

26 Oktober 2023

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

Studi ini juga dilakukan di Eropa dan Asia untuk mendukung perluasan izin edar obat bagi pasien cuci darah dan non-dialisis.

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara Pembunuhan Imam Masykur Lengkap, Tiga Anggota TNI Disidang Pekan Depan

23 Oktober 2023

Berkas Perkara Pembunuhan Imam Masykur Lengkap, Tiga Anggota TNI Disidang Pekan Depan

Pembunuhan Imam Masykur melibatkan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Prajurit Kepala Riswandi Manik.

Baca Selengkapnya

TNI Jamin Tiga Prajurit yang Bunuh Imam Masykur akan Dipecat, Sekarang Sudah Tak Digaji

6 Oktober 2023

TNI Jamin Tiga Prajurit yang Bunuh Imam Masykur akan Dipecat, Sekarang Sudah Tak Digaji

Kababinkum TNI Laksamana Muda Kresno Buntoro menjamin tiga prajurit TNI AD yang membunuh Imam Masykur akan dipecat

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Dalami Kasus Jual-Beli Obat Ilegal di Balik Pembunuhan Imam Masykur

29 September 2023

Polisi Masih Dalami Kasus Jual-Beli Obat Ilegal di Balik Pembunuhan Imam Masykur

Polisi masih menyelidiki dugaan penjualan obat keras ilegal di balik penculikan, pemerasan, dan pembunuhan Imam Masykur oleh tiga anggota TNI.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Penganiaya Imam Masykur 14 Kali Lakukan Penculikan, Targetnya Pedagang Obat Ilegal

26 September 2023

Anggota TNI Penganiaya Imam Masykur 14 Kali Lakukan Penculikan, Targetnya Pedagang Obat Ilegal

Tiga anggota TNI penculik Imam Masykur menyasar pedagang obat ilegal asal Aceh

Baca Selengkapnya

Imam Masykur Diduga Jual Obat Ilegal, Fauziah Hanya Tahu Anaknya Bekerja di Toko

26 September 2023

Imam Masykur Diduga Jual Obat Ilegal, Fauziah Hanya Tahu Anaknya Bekerja di Toko

Dugaan penjualan obat ilegal ini ditengarai menjadi penyebab Imam Masykur diculik dan disiksa anggota Paspampres Riswandi Manilk

Baca Selengkapnya