TEMPO Interaktif, Surabaya:Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Jawa Timur menduga kuat telah terjadi kebocoran uang sebesar sekitar Rp 300 miliar dari pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di Jawa Timur. Dalam pemandangan umum FKB DPRD Jatim pada rapat paripurna pembahasan rancangan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah periode 2004 di gedung DPRD Jatim, Selasa (3/8), yang dibacakan Ahmad Aly A Sahal, salah satunya menyoroti dan mempertanyakan larinya dana Rp 300 miliar itu. Dalam laporan Nota Keuangan tentang Rancangan Perubahan APBD 2004 sebelumnya, Gubernur Jatim Imam Utomo menyebutkan bahwa realissasi PKB pada 2003 mencapai Rp 674,341 miliar lebih dari target senilai Rp 610 milyar, hanya naik 10,55 persen. Pada 2004 ini Pemprov memprediksi penerimaan PKB mencapai Rp 810 milyar, naik 20,12 persen dibanding penerimaan pada 2003 sebesar Rp 674,341 milyar. Namun FKB menilai kenaikan itu tidak realistik. Pasalnya kenaikan 20,12 persen itu sama nilainya dengan kenaikan PKB akibat naiknya Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) yang diprediksi mengalami kenaikan 0-27 persen. "Tanpa adanya potensi obyek kendaraan bermotor baru kenaikan NJKB sudah 20 persen," tegas Aly Sahal.Padahal, kata Aly Sahal, berdasarkan hitung-hitungan FKB, kenaikan penerimaan PKB pada 2004 mencapai 40 persen. Kenaikan itu masing-masing berasal dari NJKB 20 persen dan kenaikan penerimaan obyek pajak sebesar 25 persen. Kenaikan 40 persen itu berdasarkan perbandingan realisasi penerimaan BBNKB pada triwulan 1 2003 yang mencapai Rp 199,908 miliar dengan triwulan 1 2004 yang realisasinya mencapai Rp 257,357 miliar yang berarti naik 28,74 persen. "Jadi kami memprediksi pada 2004 ini akan ada kenaikan sebesar 25 persen selain NJKB yang kami ratakan sebesar 15 persen," jelasnya.Apalagi berdasarkan laporan Gaikindo pada akhir 2004 akan terjual 400 ribu unit kendaraan, hingga pertengahan 2004 ini sudah terjual 69 persen dari 350 ribu unit. Di Jatim sampai April 2004 telah terjual 15.243 unit kendaraan roda empat. Untuk roda dua AISI memprediksi 2004 ini akan terjual 2,6 juta unit, sedangkan di Jatim hingga April telah terjual 157.257 unit. "Ini tak dilaporkan oleh gubernur. Ke mana larinya uang Rp 300 miliar dari 190 ribu kendaraan baru ini," tanya Sahal seusai membacakan pandangan umum kepada wartawan.Adi Mawardi - Tempo News Room