Detik-detik Terakhir, Praja IPDN Masih Ditertawakan

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 3 Februari 2013 13:32 WIB

Sejumlah praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) meluapkan kegembiraan dengan cara push up diatas aspal usai upacara wisuda IPDN di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/9). Wakil Presiden Boediono mengukuhkan kelulusan 983 praja IPDN tahun ini. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Manado - Ada dua rekaman video amatir detik-detik kematian praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kampus Sulawesi Utara, Yonoli Untajana, 22 tahun, yang menunjukkan penyebab kematian praja asal Tual ini. Video yang direkam oleh warga Desa Tampusu ini memperlihatkan Yonoli saat melintasi rintangan air ketika mengikuti kegiatan pra-Resimen Mahasiswa.

Rekaman video yang menunjukkan kejadian berurutan terlihat bagaimana Yonoli, yang awalnya berenang dari pinggiran kolam, tiba-tiba berhenti di tengah kolam, lalu mulai timbul-tenggelam sebelum kemudian tenggelam dan tidak bisa diselamatkan lagi.

Dua rekaman tersebut masing-masing berdurasi 29 detik untuk video pertama dan bagian kedua hanya berdurasi 15 detik
. Tampak jelas terlihat ketika Yonoli yang masih segar bugar hingga ketika Yonoli kehabisan napas di dalam kolam yang berlumpur dan penuh rerumputan tersebut.

Pada rekaman bagian pertama, terlihat ada dua orang praja lainnya yang sudah berada di air. Yonoli sendiri baru berenang dengan gesit dan cepat dari pinggiran kolam ke tengah, di belakang dua orang praja yang telah terlebih dahulu berenang. Namun, ketika sudah berada di tengah kolam, tiba-tiba Yonoli terdiam. Dan sesaat kemudian, Yonoli mulai menggapai-gapai di air sembari timbul-tenggelam.

Dalam rekaman ini sendiri juga terdengar jelas suara-suara orang tertawa dan memanggil nama Yonoli. "Yonoli wei Yonoli so abis. Bale yonoli. (Yonoli hei Yonoli sudah habis. Balik Yonoli)," demikian kata-kata yang terekam dalam video rekaman tersebut.

Di dalam rekaman tersebut juga tampak jelas tak ada upaya pertolongan dari dua orang praja berseragam lengkap yang berada di pinggir kolam. Bahkan terdengar jelas suara dalam rekaman tersebut saat Yonoli sudah mulai kehabisan napas. Para praja yang tidak berada di air berteriak dengan nada mencibir Yonoli, "Wei-wei Yonoli Yonoli dia nintau batobo kwa (wei-wei Yonoli Yonoli dia tidak tahu berenang)."

Sedangkan dalam rekaman bagian kedua tampak kepanikan luar biasa mulai terlihat. Sudah ada dua orang lainnya di dalam kolam renang bersama Yonoli, yang sudah sangat kepayahan timbul-tenggelam. Orang yang hendak menolong Yonoli tersebut tampak masih sangat lincah berenang sembari berteriak minta kayu kepada rekan-rekannya yang berada di darat.

Sayangnya, permintaan kayu oleh salah seorang praja yang bermaksud menolong Yonoli malah disambut candaan dan cibiran terhadap Yonoli. Terdengar jelas dalam rekaman tersebut ketika si penolong meminta kayu, praja yang berada di darat sembari tertawa justru mengatakan bahwa Yonoli banyak gaya. "Itu kwa kabal bagaya le (itu keras kepala, bergaya lagi)," terdengar jelas suara mencibir dan diselingi teriakan minta kayu. Sementara, di dalam rekaman, Yonoli mulai tak terlihat lagi di permukaan.

ISA ANSHAR JUSUF

Berita terkait

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

6 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

13 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

Topik tentang IPDN membuka peluang bagi calon praja untuk mengikuti proses seleksi menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

14 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Bermitra dengan IPDN Beri Pelatihan Bahasa Inggris

35 hari lalu

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Bermitra dengan IPDN Beri Pelatihan Bahasa Inggris

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta bermitra dengan IPDN memberikan pelatihan Bahasa Inggris kepada mahasiswa dan dosen IPDN

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi IPDN, Dudy Jocom Tak Ajukan Banding karena Lelah

48 hari lalu

Sidang Korupsi IPDN, Dudy Jocom Tak Ajukan Banding karena Lelah

Majelis hakim menyatakan Dudy Jocom terbukti korupsi dalam proyek pembangunan tiga kampus IPDN di Kabupaten Rokan Hilir, Minahasa dan Gowa.

Baca Selengkapnya

Perkara Korupsi IPDN, Dudy Jocom Divonis 4 Tahun Penjara dan Uang Pengganti Rp 4,6 Miliar

48 hari lalu

Perkara Korupsi IPDN, Dudy Jocom Divonis 4 Tahun Penjara dan Uang Pengganti Rp 4,6 Miliar

Majelis hakim Pengadilan Tipikor memutuskan Dudy Jocom terbukti bersalah dalam dugaan korupsi IPDN di 3 kabupaten.

Baca Selengkapnya

Profil Thomas Umbu Pati, Pejabat Otorita IKN yang Teken Surat Pembongkaran Rumah Warga

53 hari lalu

Profil Thomas Umbu Pati, Pejabat Otorita IKN yang Teken Surat Pembongkaran Rumah Warga

Sosok Thomas Umbu Pati Pejabat Otorita IKN yang menandatangani surat peringatan penggusuran

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Ini Syarat dan Berkas Administrasi Seleksi Calon Praja IPDN

12 Januari 2024

Ini Syarat dan Berkas Administrasi Seleksi Calon Praja IPDN

Pada tahun 2023, tercatat jumlah pendaftar IPDN menyentuh angka 25.105 orang.

Baca Selengkapnya

RUU DKJ Sebut Gubernur Ditunjuk Presiden, Tito Karnavian hingga Anies Baswedan Menolak

8 Desember 2023

RUU DKJ Sebut Gubernur Ditunjuk Presiden, Tito Karnavian hingga Anies Baswedan Menolak

RUU DKJ menyebutkan bahwa Gubernur ditunjuk Presiden tal melalui Pilkada seperti biasanya. Tito Karnavian hingga Anies Baswedan menolak.

Baca Selengkapnya