Kapolwil Banyumas Dimutasi ke Mabes

Reporter

Editor

Kamis, 29 Juli 2004 16:40 WIB

TEMPO Interaktif, Semarang:Buntut kasus VCD Banjarnegara, Kapolwil Banyumas Komisaris Besar Pol. Achmad Afflus Mapparessa kini bertugas sebagai Kepala Bagian Perencanaan dan Administrasi Deputi Sumber Daya Manusia Markas Besar Polri dan posisinya digantikan oleh Komisaris Besar Pol. Prasetyo, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya. Hal ini ditegaskan Kabid Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Pol Imam Yadi Suhartono Kamis (29/7) kepada wartawan. Ada 13 orang yang dimutasi, di antaranya ada Kombes Pol AA Mapparessa yang kini diangkat menjadi Kabag Renmin Desumdaman di Mabes Polri. Sebagai gantinya kini dijabat oleh Kombes Pol Prasetyo, mantan Humas Polda Metro Jaya, ujarnya.Menurut Imam, mutasi ini sudah direncanakan oleh tim khusus yang menangani mutasi dan hal ini adalah bagian wajar untuk reorganisasi. Ia membantah hal ini terkait dengan adanya kasus VCD dan mendadak. Mutasi itu, kata Imam, berdasarkan pada Surat Keputusan Polri Nomor 580 TR 664. Jadi Kombes Pol AA Mapparessa dimutasi bersama-sama tidak sendirian. Ada pergeseran dari Polda ke Polres atau dari Polwil ke Mabes, kata dia.Beberapa pejabat lain yang ikut dimutasi dalam surat keputusan itu yakni Kombes Pol Agus Dwiyanto yang semula menjabat sebagai Kaurops Polda Metro Jaya kini menjabat Sesrabinkar desumdaman Polri, Kombes Pol Sariman Moch Juri dulu Renmin Desumdaman kini menjadi Karops Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ciptono dari Polda Nanggroe ceh Darussalam ke Polda Metro Jaya dan beberapa pejabat menengah lainnya.Mengenai keterlibatan Kapolres Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Pol. Widianto Poestoko, Imam menyatakan nama itu tidak termasuk dalam daftar pejabat yang dimutasi. Dia menegaskan bahwa masalah mutasi itu hanya kegiatan wajar dalam organisasi.Kepada wartawan, Imam juga menyatakan bahwa terkait dengan tim gabungan yang dibentuk untuk menyelidiki kasus itu, tim akan berusaha mengecek kebenaran sesuai aturan yang berlaku. Untuk mengecek kebenaran kami akan melakukan beberapa langkah, apakah langkah ke dalam atau keluar itu masalah teknis, tegas Imam tanpa mau menjabarkan lebih lanjut. Dian Yuliastuti - Tempo News Room

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

14 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya