Komite Sekolah di Bandung Tolak Sekolah Gratis  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Senin, 14 Januari 2013 19:53 WIB

Ilustrasi biaya pendidikan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Di saat orang tua dan murid berharap ada sekolah gratis, belasan Komite Sekolah yang notabene anggotanya adalah orang tua murid dari berbagai SMA dan SMK di Bandung, justru menolak sekolah gratis. Alasannya, Komite Sekolah masih memerlukan pungutan dari orang tua siswa agar kualitas pendidikan di sekolahnya tidak turun.


Sebanyak enam perwakilan Komite Sekolah di Bandung seperti dari SMA 1, SMA 12, SMK 6, serta SMA 1 Kota Bekasi, hari ini, menemui Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyudin Zarkasi di kantornya. Mereka meminta kejelasan soal berita sekolah gratis di SMA dan SMK di Jawa Barat mulai 2013 ini. "Kalau benar-benar digratiskan, sekolah kami bisa nggak jalan," kata Ketua Komite SMK 6 Bandung, Muhammad Husni Thamrin, Senin, 14 Januari 2013.

Selama ini, kata dia, sekolah mengandalkan uang pangkal atau Dana Sumbangan Pendidikan serta iuran SPP bulanan dari orang tua murid. Uang pangkal dipatok Rp 2,5 juta, sedangkan SPP berkisar Rp 100 ribu sampai 115 ribu per bulan. Dana dari orang tua itu untuk biaya operasional sekolah.

Adapun di SMA 1 Bandung, kata Sekretaris Komite Sekolah Muhammad Munif, uang pangkal ditetapkan Rp 4 juta, dan SPP sebesar Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu per bulan. Jika itu harus dilenyapkan, sekolah dan siswa akan merana. "Ekstrakurikuler terancam dihapus, sekolah bingung bayar gaji pesuruh dan satpam, serta perawatan gedung sekolah juga susah," katanya.

Isu sekolah gratis itu muncul setelah pemerintah pusat memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS seperti yang sudah berjalan di SD dan SMP di seluruh negeri. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyudin Zarkasi, besaran dana BOS untuk SMA dan SMK dihitung Rp 1 juta per siswa untuk 1 tahun. "Dananya sudah ada di kami. Juli 2013 nanti akan dikucurkan Rp 500 ribu per siswa," katanya.

Menurut Wahyudin, dana sebesar itu diasumsikan pemerintah sudah bisa menggratiskan SPP bulanan di sebagian besar SMA dan SMK di Jawa Barat selama setahun. Penyaluran dananya akan dikirimkan provinsi ke rekening sekolah masing-masing.

Apalagi provinsi akan memberi dana pendamping sebagai tambahan sebesar Rp 250 ribu sampai 300 ribu per tahun. "Bisa jadi gratis, khususnya sekolah-sekolah swasta yang banyak di daerah. Mereka selama ini SPP-nya murah, sekitar Rp 65 ribu per siswa," katanya.

Namun begitu, kata Wahyudin, untuk SMA dan SMK di sembilan kota di Jawa Barat mungkin tidak cukup karena standar pelayanan pendidikannya lebih tinggi. Sejauh ini belum ada aturan petunjuk dan pelaksana teknis dari pemerintah yang melarang atau membolehkan sekolah tetap menarik pungutan dari orang tua. "BOS untuk SMA dan SMK itu untuk mengganti uang SPP," kata Wahyudin.

Sementara itu, aktivis dari Forum Aksi Guru Independen (FAGI) Kota Bandung Iwan Hermawan mengatakan, pemerintah harus mengubah aturan tentang pendidikan gratis. Sebab selama ini sasarannya hanya untuk pendidikan dasar, tidak mencakup SMA dan SMK sederajat.

Soal dana BOS yang akan dicairkan itu, kata Iwan, bisa menghapus uang SPP dan cukup dipakai sebagai dana operasional SMA dan SMK. "Asalkan dana insentif untuk guru dan kepala sekolah dari BOS dihapus," ujarnya. "Dana operasional sekolah itu cukup banyak tersedot untuk pembayaran insentif tersebut."

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

11 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah

13 menit lalu

Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah

Dalam kuliah umum, Suhartoyo memberikan pembekalan mengenai berbagai aspek MK, termasuk proses beracara, persidangan pengujian undang-undang, kewenangan MK dalam menyelesaikan sengketa, dan manfaat putusan MK.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

29 menit lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

33 menit lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

37 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan

48 menit lalu

301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan

Kondisi Gunung Ruang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Selatan masih dalam status awas atau level IV hingga Sabtu, 4 Mei 2024. Pemerintah mengatakan ada 301 keluarga yang akan direlokasi akibat semburan abu vulkanik itu.

Baca Selengkapnya

Kurang Teliti, Peserta UTBK SNBT 2024 di UPN Jakarta Datang Sehari Lebih Cepat

54 menit lalu

Kurang Teliti, Peserta UTBK SNBT 2024 di UPN Jakarta Datang Sehari Lebih Cepat

Begini cerita Muhammad Fajri Ilhamsyah, salah satu peserta UTBK SNBT 2024 di UPNVJ yang datang sehari lebih cepat dari jadwal ujiannya.

Baca Selengkapnya

Lelang Vespa Babe Cabita akan Ditutup Malam Ini, Penawaran Tertinggi Rp 170 Juta

54 menit lalu

Lelang Vespa Babe Cabita akan Ditutup Malam Ini, Penawaran Tertinggi Rp 170 Juta

Lelang motor Vespa kesayangan mendiang Babe Cabita akan ditutup pada 5 Mei 2024 pukul 20.00 WIB. Sampai saat ini harga tertinggi Rp 170 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

1 jam lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

1 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya