Bupati Lombok Tengah Minta Tujuh Petani Tidak Ditahan

Reporter

Editor

Jumat, 23 Juli 2004 15:37 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram: Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Lalu Suhaimi, meminta polisi tidak menahan tujuh petani Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah. Mereka akan ditahan Polres Lombok Tengah atas dugaan pengrusakan pagar di tanah yang bersatus sengketa. "Saya yang meminta mereka tidak ditahan," tegas Suhaimi, dalam sebuah acara di kantor Gubernur NTB, di Mataram, Jumat (23/7) siang. "Saya ingin kasus sengketa ini diselesaikan baik-baik," katanya. Maksud Suhaimi, dia tidak ingin para petani itu ditahan, tapi dia juga tidak ingin menghalangi penegakkan hukum yang dilakukan polisi.Tujuh petani itu, adalah Amaq Sinanjar, Radin, AmaqSahar, Amaq Munipah, Amaq Dan, Haji Sanah, dan HajiKamarudin, yang warga Dusun Tampar, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Mulanya terjadi sengketa tanah 80 hektare di Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah. Sengketa terjadi antara Edy Karya, seorang pengusaha di Lombok Tengah dengan petani setempat. Ketika sengketa belum selesai, tiba-tiba pihak pengusaha tersebut langsung memagari tanah 300 meter. Rupanya pemagaran itu di antaranyamasuk ke lahan milik petani sekaligus melanggar garissepadan pantai. Akibatnya, para petani yang mendiamilahan itu langsung mencabuti pagar tersebut. Pencabutan itu membuat Edy Karya marah dan melaporkankasus perusakan pagar itu ke Polres Lombok Tengah.Atas laporan itu, Polres Lombok Tengah menetapkantujuh petani sebagai tersangka, pada (28/6) lalu. Keputusan polisi tersebut mendapat reaksi dari petani yang didukung mahasiswa, dosen dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat di Mataram dan Lombok Tengah. Mereka kemudian berdemonstrasi di Polda NTB dan mendirikan posko keprihatinan di Mataram.Menurut Widodo, dosen Fakultas Hukum Universitas Mataram, yang juga ikut aksi unjuk rasa menilai,polisi telah bertindak tidak adil. "Kasus sengketatanah itu kan belum selesai. Kenapa langsungdipagari," tegasnya.Kasus ini, juga sempat membuat takut para petani yangberada di sekitar Desa Mekar Sari, Praya Barat.Pasalnya, dalam beberapa kasus sengketa tanah diKabupaten Lombok Tengah bagian selatan, petani selaludikalahkan. Kasus ini adalah yang kedua kalinya. Awal tahun 2004 lalu, Polres Lombok Tengah juga menjadikan tersangka empat petani di Kuta, Lombok Tengah.Kasusnya, berhenti setelah mendapat reaksi dari petanidan dibantu mahasiswa dan LSM di NTB. Sujatmiko - Tempo News Room

Berita terkait

Petani di Berbagai Negara Menuntut Pemenuhan Hak, Apa Saja Hak Petani?

23 Februari 2024

Petani di Berbagai Negara Menuntut Pemenuhan Hak, Apa Saja Hak Petani?

Hak petani termasuk berbagi manfaat secara adil hingga hak untuk menyimpan dan menjual benih.

Baca Selengkapnya

Ragam Aksi Petani di Yunani, Prancis, dan India: Kaum Petani Semakin Terpuruk

23 Februari 2024

Ragam Aksi Petani di Yunani, Prancis, dan India: Kaum Petani Semakin Terpuruk

Aksi petani dan ribuan peternak di berbagai negara untuk menuntut pemerintah memenuhi hak-hak mereka dalam profesinya.

Baca Selengkapnya

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

23 Februari 2024

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

Aksi petani dan peternak di Yunani dalam rangkaian demonstrasi besar selama 2 hari menyuarakan tentang kesejahteraan mereka yang belum terjamin.

Baca Selengkapnya

Ribuan Petani Jerman Gelar Protes Massal, Bawa Traktor Hingga ke Berlin

15 Januari 2024

Ribuan Petani Jerman Gelar Protes Massal, Bawa Traktor Hingga ke Berlin

Ribuan petani di Jerman menggelar protes kenaikan pajak oleh pemerintah. Mereka membawa traktor ke pusat kota Jerman.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh dan Petani Gelar Unjuk Rasa Desak Reforma Agraria

24 September 2022

Partai Buruh dan Petani Gelar Unjuk Rasa Desak Reforma Agraria

Partai Buruh Bersama organisasi buruh dan para petani menggelar unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, Sabtu, 24 September 2022.

Baca Selengkapnya

Pemerintah India Kecam Dukungan Rihanna Terhadap Aksi Petani

5 Februari 2021

Pemerintah India Kecam Dukungan Rihanna Terhadap Aksi Petani

Pemerintah India menilai komentar Rihanna tidak akurat dan tidak bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya

Ada Aksi Petani, Pemerintah India Blokir Internet

31 Januari 2021

Ada Aksi Petani, Pemerintah India Blokir Internet

Kementerian Dalam Negeri India mengatakan layanan internet di tiga lokasi di pinggiran New Delhi diblokir hingga Ahad pukul 23.00 waktu setempat

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Ribuan Petani di India Berakhir Ricuh

27 Januari 2021

Unjuk Rasa Ribuan Petani di India Berakhir Ricuh

Aksi damai ribuan petani India menolak tiga undang-undang pertanian yang kontroversial di New Delhi berakhir ricuh.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janji Audit Pembebasan Lahan di Kampung Baru

23 November 2018

Anies Baswedan Janji Audit Pembebasan Lahan di Kampung Baru

Anies Baswedan telah mengunjungi permukiman penduduk di di Kampung Baru, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada 21 November 2018.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Jadi Tersangka, Anies Baswedan: Dia Masih Kepala Dinas

30 Agustus 2018

Anak Buah Jadi Tersangka, Anies Baswedan: Dia Masih Kepala Dinas

Anies Baswedan menyatakan akan patuh jika ada aturan yang mengharuskan Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya