Mobil Dinas Sultan Yogya Dilelang

Kamis, 10 Januari 2013 08:23 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mobil dinas Sultan Hamengku Buwono X, yakni sebuah Jeep Mercedes Benz ML 320 buatan 2001, akan dilelang Pemerintah DIY pada 15 Januari mendatang di Mandala Bakti Wanita Tama, Yogyakarta. Mobil tersebut akan dilelang bersama total 501 unit mobil dan 896 unit sepeda motor dinas milik Pemerintah DIY.

"Mobil itu dikendarai Ngarso Dalem pada 2001-2008. Kami akan lelang dengan harga batas awal Rp 135 juta," kata Kepala Bidang Aset Dinas Pendapatan, Pengelolaan Kekayaan, dan Aset Daerah (DPPKAD) DIY, Aris Riyanto, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 9 Januari 2013.

Kendaraan bekas yang juga dianggap menarik minat masyarakat untuk ikut dilelang adalah mobil pikap Dodge buatan tahun 1954. Mobil tersebut hadiah dari pemerintah Jerman untuk operasional Dinas Kesehatan DIY. Harga batasnya hanya Rp 30 juta. Kedua mobil tersebut mempunyai surat lengkap. Hanya, kondisi pikap Dodge memerlukan perbaikan. "Pikap itu sebenarnya sudah dilelang sejak 2011, tapi belum laku," kata Aris.

Dia menceritakan, saat itu, uang penjamin dari peserta untuk mobil yang dilelang sebesar Rp 3 juta. Pikap tersebut sudah dilepas pada harga Rp 180 juta. "Tapi tidak diambil peserta lelang. Ya, sudah, uang penjamin itu hangus, tak bisa diambil peserta itu lagi," kata Aris.

Panitia lelang pun mengubah strategi pada pelelangan kali ini. Untuk mobil kuno yang dilelang, peserta harus menyerahkan uang penjamin Rp 30 juta, sementara untuk mobil biasa Rp 5 juta. Sedangkan uang jaminan untuk sepeda motor Rp 500 ribu. Harapannya, peserta lelang akan membayar dan mengambil mobil dengan harga yang telah disepakati.

"Pencinta mobil kuno bilang, Dodge itu butuh Rp 100 juga untuk perbaikan. Kemudian bisa dijual Rp 400 juta," kata Aris.

Sebanyak 501 unit mobil yang akan dilelang meliputi 353 unit keluaran sebelum 2000 dan 148 unit setelah 2000. Sedangkan 896 unit motor meliputi 776 unit produksi sebelum 2000 dan 120 unit setelah 2000. Kondisi kendaraan ada yang masih bisa dioperasikan dan mempunyai surat lengkap. Namun ada juga yang tak bisa jalan dan tanpa surat lengkap. Masyarakat bisa melihat kendaraan yang dilelang mulai tanggal 10, 11, dan 14 Januari.

Target penjualan lewat lelang pada 2012 sebesar Rp 400 juta, dan terealisasi mencapai Rp 1 miliar. Pada pelelangan 2013 ini, ditargetkan mencapai Rp 550 juta, dengan harapan bisa tembus hingga tiga kali target. "Hasil lelang akan digunakan untuk pengadaan kendaraan baru," kata Aris.

Sesuai aturan, mobil dinas yang sudah tidak digunakan wajib dilelang dan uangnya kembali masuk ke kas negara. Mobil dinas bekas Wali Kota Solo Jokowi juga baru saja dilelang.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

10 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

18 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

44 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

50 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

52 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya