Filadelfia dan Yasmin Rayakan Natal di Depan Istana

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 25 Desember 2012 14:38 WIB

Anggota Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia beribadah di depan Istana Negara, Minggu (9/12). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan Filadelfia Bekasi dan Gereja Kristen Indonesia Yasmin Bogor menggelar kebaktian Natal di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

Menurut Koordinator Tim Advokasi HKBP Filadelfia, Thomas Tampubolon, misa Natal ini dilakukan sebagai bentuk protes karena mereka dilarang beribadah di gereja masing-masing dan mereka menuntut adanya kebebasan beribadah.

"Saat ini kami menggelar kebaktian bersama GKI Yasmin di depan Istana Merdeka," ujar Thomas ketika dihubungi, Selasa, 25 Desember 2012. Menurut dia, ada 80 orang dari HKBP Filadelfia yang merayakan Natal di depan Istana. Bona Sigalingging, juru bicara GKI Taman Yasmin, mengatakan jemaat GKI berjumlah 70 orang.

Thomas mengatakan ini adalah tahun ketiga HKBP Filadelfia tidak bisa merayakan Natal di gerejanya. Serupa, GKI Yasmin juga belum bisa melakukan kebaktian di tempat ibadahnya. Ketika beribadah di depan Istana, Thomas berharap Presiden mau mendengar suara mereka.

"Selama ini pemerintah hanya diam," kata Thomas. Ia berharap pemerintah memfasilitasi perundingan dengan kelompok intoleran secara adil. Ia juga berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa adil seperti Barack Obama yang mengizinkan beroperasinya masjid dan Pusat Kajian Islam Kota Murfreesboro, Amerika Serikat.

Selaras dengan HKBP Filadelfia, Bona berharap pada Natal tahun ini tidak ada diskriminasi lagi di Indonesia. "Tidak hanya untuk Yasmin atau Filadelfia, tapi bagi minoritas yang lain juga," kata Bona.

Permasalahan bangunan gereja antara jemaat GKI Yasmin dan Wali Kota Bogor hingga kini belum juga tuntas. Penyebabnya, Wali Kota Bogor tak mau mematuhi putusan Mahkamah Agung dan Komisi Ombudsman RI atas bangunan gereja.

Hingga kini bangunan gereja masih disegel Pemerintah Kota Bogor. Wali Kota Bogor justru mengusulkan untuk merelokasi bangunan gereja ke Jalan Doktor Sumeru 33, Kota Paris, Bogor. Atas sikap Wali Kota ini, jemaat tidak bisa melaksanakan ibadah Natal di gereja mereka sejak 2010 lalu.

Sementara penyerangan terhadap Gereja HKBP Filadelfia telah terjadi berulang-ulang. Karena itu, pada Desember 2009, Bupati Bekasi mengeluarkan surat keputusan (SK) yang berisi tentang penghentian kegiatan pembangunan dan kegiatan ibadah di gereja itu.

Namun, putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung, September 2010, serta Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, Maret 2011, menyatakan surat keputusan tersebut batal.

SUNDARI

Berita terpopuler lainnya:
Kata Rhoma Irama Soal Ucapan Selamat Natal

FPI Patroli Amankan Natal

Ke Gereja, Jokowi Disoraki

Berita terkait

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.

Baca Selengkapnya