PPP Jatim: Agum Gumelar Layak Menjadi Ketua Umum PPP
Reporter
Editor
Selasa, 13 Juli 2004 20:06 WIB
TEMPO Interaktif, Surabaya: Ketua DPW PPP Jawa Timur Masjkur Hasjim tidak setuju desakan sejumlah pihak agar menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk mengganti Ketua Umum PPP Hamzah Haz. Menurutnya, Jawa Timur lebih mendukung proses muktamar normal tanpa percepatan, yakni pada 2007 nanti. Namun dia setuju proses pergantian Ketua Umum PPP dipercepat asalkan atas keinginan Hamzah Haz sendiri. "Pada Muktamar V kemarin Pak Hamzah bilang akan memimpin PPP hanya sampai 2005. Kalau keinginan beliau tidak berubah Jatim tetap mendukung," kata Masjkur kepada Tempo News Room di kantornya, Selasa (13/7).Tentang kegagalan Hamzah meraup suara signifikan dalam pemilu presiden yang dijadikan alasan MLB, Masjkur melihat hal itu bukan karena kesalahan Hamzah. Menurut Masjkur, sedikitnya perolehan suara pasangan Hamzah - Agum lebih disebabkan hal teknis, yakni pelipatan kertas suara yang tidak menguntungkan calon nomor 5 tersebut. Bagi pendukung Hamzah di pedesaan yang masih tradisional, hal itu berpengaruh besar. ?Model pelipatan surat suara merugikan kami, karena foto calon nomor 5 tertutup oleh calon lain,? kata Masjkur tidak puas.Namun bila Hamzah benar-benar mundur dari kursi PPP pada 2005 nanti, Masjkur mengusulkan calon penggantinya ialah kader-kader partai yang sekarang menjadi Ketua Pimpinan Wilayah di daerah. Tapi bila ada keinginan partai dipimpin orang di luar PPP, Masjkur memilih Agum Gumelar sebagai pengganti Hamzah. Alasannya, meski berlatar belakang militer, Agum telah mau menjadi cawapres Hamzah. Selain itu hubungan Agum dengan intern PPP selama ini sangat baik. ?Saya kira Pak Agum cocok menggantikan Pak Hamzah memimpin PPP,? kata Masjkur.Disinggung tetang peluang Hasyim Muzadi menjadi Ketua Umum PPP seperti yang diusulkan anggota Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PPP, Zein Badjeber, Masjkurtidak setuju. Menurutnya meski pernah menjabat Ketua Pimpinan Cabang PPP Malang dan pernah pula menjadi anggota DPRD Malang dari unsur PPP serta pernah menjadi juru kampanye PPP, Hasyim dianggap pernah punya dosa politik. Ketika masih menjabat Ketua PW NU Jatim, Hasyim menganjurkan warga nahdliyin memilih PKB yang saat itu baru dibentuk. Saat meninggalkan PPP untuk berkiprah di NU, Hasyim dianggap meninggalkan masalah di tubuh partai. "Pak Hasyim juga pernah menjelek-jelekkan PPP saat ceramah di Banyuwangi. Jadi dia sudah saya anggap masa lalu," kata Masjkur. Kukuh S Wibowo ? Tempo News Room
Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP
59 hari lalu
Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP
Sejumlah tokoh daerah dan nasional melayat jenazah Solihin GP (Gautama Purwanegara) di rumah duka maupun di Gedung Sabau Markas Kodam III Siliwangi, Bandung, Selasa, 5 Maret 2024. Selewat tengah hari jenazah Solihin GP alias Mang Ihin diserahkan pihak keluarga ke Panglima Kodam III Siliwangi untuk menjalani prosesi pemakaman secara militer hingga di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung. "Pak Solihin seorang pemimpin yang tegas tapi sangat ramah ke rakyat," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bandung menjelang pemakaman.