Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta--Langit masih gelap dan suasana taman sangat sepi. Jalan aspal dan rerumputan basah, sisa siraman air hujan malam sebelumnya. Hawa pun dingin. Maklum, saat itu masih pukul 05.00 di Taman Monumen Nasional.
Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara, memakai topi koboi dan kaus bertulisan "3rd World Hepatitis Day July 28 2012". Ia kemudian disalami sejumlah stafnya, yang tiba lebih dulu. Sembari berjalan ke dalam kawasan Monas, ia menggelar rapat kecil. Satu per satu stafnya maju ke samping Dahlan ketika nama mereka dipanggil.
Selesai rapat sambil berjalan itu, ia langsung masuk ke barisan depan senam "swaiso", yang artinya olahraga mengayunkan tangan. Ia ikut senam dengan perkumpulan "Senam Sehat Bersama Dahlan Iskan". Tulisan itu tertera di kaus warna hijau yang dikenakan semua peserta yang kebanyakan lanjut usia.
Jalan kaki dan senam dilakukan Dahlan setiap hari di Monas, mulai pukul 05.00 hingga 06.30 WIB. Kebetulan kantornya hanya berjarak lima menit dari taman tugu yang dimahkotai lidah api emas itu.
Yang mencolok ketika ia jalan kaki adalah sepatunya. Ada tulisan “DI”, yang merupakan singkatan Demi Indonesia, bukan Dahlan Iskan. Ide rancangan sepatu itu berasal dari dia sendiri. Dahlan meminta perusahaan sepatu nasional dengan merek dagang League membuatkannya. Harganya mencapai Rp 1,5 juta per pasang. Dahlan memiliki enam pasang sepatu jenis itu. "Istri saya juga punya yang tulisan ‘DI’-nya berwarna pink," ujarnya. Selengkapnya, simak Koran Tempo, Ahad 23 Desember 2012.