TEMPO Interaktif, Jakarta: Partai Rakyat Demokratik (PRD) menyerukan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan hak pilih (golput) pada putaran kedua pemilihan presiden September nanti. Karena PRD beranggapan hasil pemilu 5 Juli membuat masyarakat semakin kehilangan kepercayaan akibat kebohongan dan kegagalan ekonomi politik dari partai-partai tradisional dan elit-elitnya, sisa-sisa orde baru dan kaum reformis gadungan. "Sudah tidak ada gunanya lagi kita mendukung calon presiden tersebut," kata Yusuf Lakaseng, Ketua Umum PRD dalam konferensi pers dengan wartawan di kantor KPP PRD Jalan Tebet Barat Dalam VIII/L No. 2 Jakarta, Senin (12/7).Yusuf menyatakan, pasangan yang lolos ke putaran dua, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi tidak mempunyai solusi konkrit yang adil, ilmiah, modern dan massal dalam menyelesaikan krisis kesejahteraan rakyat akibat serangan imperalis dan neo liberal. "Pemilu 2004 bukan jalan keluar politik maupun ekonomi bagi rakyat. Bisa dipastikan jika Mega atau SBY memimpin, pasti gagal," ujarnya.Mengenai lolosnya SBY dan Megawati pada putaran kedua, pihaknya menyatakan hal itu disebabkan beberapa faktor, diantaranya, hancurnya ilusi rakyat terhadap partai-partai tradisional dan elit-elitnya, adanya krisis legitimasi di mata rakyat terhadap capres-capres yang mengandalkan struktur tradisional seperti Hamzah Haz dengan PPP, Amien Rais dengan PAN/Muhammadiyah, dan Wiranto dengan partai Golkar dan fraksi PKB di NU.Lebih lanjut, pihaknya menyatakan, satu-satunya jalan keluar bagi rakyat adalah membangun persatuan rakyat yang seluas-luasnya untuk berkuasa dalam menegakkan pemerintahan persatuan rakyat. "Hanya pemerintahan persatuan rakyat yang akan sanggup menuntaskan penghapusan militerisme dan penyelasaian krisis kesejahteraan rakyat," katanya.Icha - Tempo News Room/b>