Diancam Dibunuh, Wartawan Madura Unjuk Rasa  

Reporter

Kamis, 20 Desember 2012 15:59 WIB

Demonstrasi wartawan di Pamekasan, Madura. TEMPO/Musthofa Bisri

TEMPO.CO, Pamekasan - Puluhan wartawan dari Kabupaten Pamekasan dan Sampang, Jawa Timur, Kamis, 20 Desember 2012, berunjuk rasa ke kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan. Mereka menuntut Kepala Kemenag Pamekasan, Normaluddin, meminta maaf secara terbuka karena telah mengintimidasi dan mengancam membunuh wartawan serta melakukan kriminalisasi terhadap pers.

Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan, Ahmat Fauzi, mengatakan, kasus ancaman pembunuhan oleh Normaluddin terjadi Sabtu, 15 Desember 2012.

Normaluddin yang ditemani dua stafnya mendatangi redaksi koran Radar Madura Biro Pamekasan. Sambil menggebrak meja, Normaluddin mencari wartawan Radar Madura, Sukma Firdaus. "Normaluddin protes atas berita di Radar Madura yang dianggap menyudutkan dirinya," kata Fauzi kepada Tempo.

Normaluddin mempersoalkan berita tentang pemotongan gaji pegawai negeri sipil di lingkungan Kemenag Pamekasan sebesar Rp 200 ribu untuk kegiatan hari amal bakti yang akan dilaksanakan Januari 2013 mendatang.

Saat bertemu Sukma Firdaus, Normaluddin mengeluarkan kata-kata ancaman. Semua ancaman itu direkam diam-diam oleh Sukma melalui ponselnya. "Saya dulu preman, saya juga kiai yang kebetulan sekarang jadi Kepala Kemenag, saya sudah siapkan uang ratusan juta untuk menyingkirkan Anda," ujar Fauzi menirukan ancaman Normaluddin, yang terekam dalam ponsel Sukma.

Menurut Fauzi, tindakan Normaluddin tersebut tergolong pelecehan berat terhadap profesi wartawan. Karena itu, tiga organisasi wartawan di Pamekasan, yaitu Forum Wartawan Pamekasan, Alinasi Jurnalis Pamekasan, dan Forum Wartawan Indonesia Pamekasan, menuntut Normaluddin meminta maaf kepada wartawan. "Apakah masih pantas dengan tindakannya itu Normaluddin jadi pejabat negara?" ucap Fauzi.

Aksi unjuk rasa wartawan itu sempat diwarnai kericuhan. Penyebabnya adalah pemukulan terhadap seorang wartawan mingguan bernama Yasin hingga mengalami luka di bagian pelipis mata. "Pelaku pemukulan diduga preman suruhan Normaluddin," tutur Kiki, jurnalis televisi yang ikut berunjuk rasa.

Menurut Kiki, kasus pemukulan ini sudah dilaporkan pada polisi. Yasin pun sudah dimintai keterangan oleh penyidik dan sudah dilakukan visum. "Kita berencana melaporkan ancaman pembunuhan ini ke Kanwil Kemenag Jawa Timur," katanya.

Saat ditemui wartawan, Normaluddin menilai wartawan keliru memahami ucapannya. Menurut Normaluddin, kata-kata menyingkirkan wartawan bukan berarti ingin membunuh wartawan. Yang dimaksudkannya adalah melaporkan si wartawan kepada polisi atau kepada atasan sang wartawan. Sebab, berita wartawan tersebut mencemarkan nama baiknya. "Uang ratusan juta itu saya siapkan untuk membawa kasus ini ke jalur hukum, bukan untuk membunuh," ucapnya berkilah.

Normaluddin menegaskan, secara pribadi, dia bersedia meminta maaf kepada media. Namun, secara kelembagaan, nanti dulu. "Saya akan pasang badan paling depan karena wartawan sudah ditunggangi pihak tertentu untuk menyudutkan saya," ujarnya pula.

Menurut catatan Aliansi Jurnalis Pamekasan, intimidasi terhadap insan pers di Pamekasan tidak terlalu banyak. Fauzi mengatakan, dalam lima tahun terakhir, tercatat dua kasus ancaman pembunuhan terhadap wartawan, yaitu yang dilakukan Kepala Kemenag Normaluddin kepada Sukma Firdaus dan mantan pejabat Pamekasan kepada Nadi Mulyadi. Sukma dan Nadi adalah sama-sama wartawan koran Radar Madura.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

31 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

31 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

32 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

21 Mei 2023

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.

Baca Selengkapnya