Andi, Rizal, dan Choel Mallarangeng

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 17 Desember 2012 11:46 WIB

Rizal Malarangeng (kiri), Andi Alfian Malarangeng (kedua kiri), dan Andi Zulkarnain Malarangeng alias Choel Mallarangeng (kanan). DOK/TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Rizal Mallarangeng, 48 tahun, sedang menemani Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bersafari di Majalengka, Jawa Barat, ketika mendengar kabar Andi Alifian Mallarangeng, 49 tahun, dan Andi Zulkarnain Mallarangeng alias Choel, 46 tahun, dicegah bepergian ke luar negeri pada Kamis dua pekan lalu.

Ia buru-buru menelepon Anto--panggilan Andi Mallarangeng, yang dipanggilnya Daeng--memastikan kabar tersebut. “Waktu itu saya enggak percaya dia tersangka,” katanya.

Bersama Aburizal, Rizal terbang ke Jakarta menggunakan helikopter. Sekitar pukul 18.30, Andi, Rizal, dan Choel sudah berkumpul di rumah Choel di kawasan Menteng. “Daeng, bagaimana?” Rizal bertanya kepada Andi. “Saya mundur,” kata Andi. Menurut Rizal, keputusan Andi sempat ditentang. Sebab, waktu itu statusnya belum jelas. Ada yang mengusulkan Andi mundur setelah status tersangka diumumkan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Andi berkeras mundur sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Lewat isya, Andi menghubungi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meminta bertemu esok paginya. Bila malam itu diberi waktu, Andi pasti langsung menemui bosnya. Menurut Rizal, sejak Agustus lalu, ketika namanya semakin sering disebut dalam proyek Hambalang, Andi berniat mundur. Alasannya, ia tak ingin membebani kabinet. Tapi permintaan itu ditolak Presiden.

Tak nyaman berembuk di rumah Choel, mereka meluncur ke Wisma Proklamasi 41, kantor Freedom Institute. Istri Andi dan istri Rizal bergabung. Di ruang kerja Rizal, lantai 2 Wisma Proklamasi 41, tiga bersaudara itu melingkari satu laptop. Rizal duduk di depan monitor. Ia merumuskan sekaligus mengetik surat pengunduran Andi, yang ditujukan kepada SBY. Rizal juga yang menyusun konsep rilis untuk konferensi pers Choel. Menjelang tengah malam, surat pengunduran diri Andi dari kabinet dan Partai Demokrat selesai.

Maka, pada Jumat pagi-pagi, Andi berangkat ke Istana. Di sana sudah menunggu Presiden, Wakil Presiden Boediono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Andi menyampaikan tak ingin membebani kabinet. Menyangkal melakukan korupsi, ia juga mengatakan membutuhkan waktu untuk menyiapkan pembelaan hukum. Presiden dan Wakil Presiden kabarnya sampai berkaca-kaca.

Hari-hari Rizal begitu sibuk setelah dua saudaranya tersangkut perkara. Ia mengumpulkan pelbagai dokumen dan buku hukum. Belakangan, ia pula yang mengatur Harry Pontoh, Luhut Pangaribuan, dan Ifdhal Kasim menjadi penasihat hukum Andi. Kali ini, ia menjadi jangkar bagi Daeng dan adiknya.

Ditemui Tempo di kantor Freedom Institute pada Selasa pekan lalu, Choel menolak diwawancarai. Ia menyerahkan urusan kepada abangnya, Rizal.

Menurut Rizal, Choel tak ikut mengatur proyek Hambalang. Choel juga disebutnya tak pernah menerima imbalan dari siapa pun dalam proyek Hambalang. Dalam konferensi pers pada Jumat dua pekan lalu, Choel mengatakan tak pernah menjadi perantara penyaluran uang dari rekanan untuk Andi Mallarangeng. “Saya tak sedikit pun terkait dengan proyek Hambalang,” ujarnya.

Cerita selengkapnya baca cover story Tiga Mallarangeng Majalah Tempo Edisi 17-23 Desember 2012, dalam tulisan Daeng dan Dua Mallarangeng.

ANTON SEPTIAN | FEBRIANA FIRDAUS

Berita Terkait:

Cerita di Balik Hitung-hitungan Proyek Hambalang

Proses Kilat Sertifikat untuk Proyek Hambalang

Kisah Mallarangeng Bersaudara dan Proyek Hambalang

Choel Tumbuh Tanpa Akhiran Mallarangeng

Choel Diduga Ikut Atur Proyek Hambalang

Dua Bersaudara Mallarangeng di Proyek Hambalang?

Berita terkait

Demokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN

13 April 2023

Demokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN

Politikus Demokrat Herman Khaeron menilai pidato Anas Urbaningrum lebih cenderung mengarahkan pada politik persahabatan, alih-alih politik permusuhan.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Kawasan Olahraga Hambalang Terganjal Masalah Hukum

17 Maret 2021

Pengembangan Kawasan Olahraga Hambalang Terganjal Masalah Hukum

Menpora Zainuddin Amali merespons kemungkinan Kawasan Olahraga Hambalang sebagai lokasi pemusatan latihan nasional.

Baca Selengkapnya

KPK Beri Lampu Hijau Pembangunan Hambalang Dilanjutkan, tapi ...

21 Juli 2020

KPK Beri Lampu Hijau Pembangunan Hambalang Dilanjutkan, tapi ...

Pembangunan proyek Hambalang sebagai lokasi pelatnas sudah mendapat lampu hijau dari KPK untuk dilanjutkan, namun terkendala wabah Covid-19.

Baca Selengkapnya

Menpora Susun Grand Design Olahraga, Akan Lahirkan Zohri Baru

27 Mei 2020

Menpora Susun Grand Design Olahraga, Akan Lahirkan Zohri Baru

Kemenpora sedang menyusun Grand Design Olahraga Nasional untuk menghasilkan atlet berprestasi secara sistematik

Baca Selengkapnya

SBY: Saya Menahan Emosi Difitnah Soal Century dan Hambalang

11 November 2018

SBY: Saya Menahan Emosi Difitnah Soal Century dan Hambalang

Curahan hati ini diungkapkan SBY saat menutup pembekalan calon anggota legislatif Partai Demokrat yang sudah berlangsung sejak kemarin.

Baca Selengkapnya

Ajukan PK, Anas Urbaningrum Minta Divonis Bebas

12 Juli 2018

Ajukan PK, Anas Urbaningrum Minta Divonis Bebas

Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta divonis bebas lewat permohonan PK dalam kasus Hambalang.

Baca Selengkapnya

Jero Wacik dan Choel Mallarangeng Ajukan Peninjauan Kembali

12 Juli 2018

Jero Wacik dan Choel Mallarangeng Ajukan Peninjauan Kembali

Bekas Menteri ESDM Jero Wacik dan Choel Mallarangeng mengajukan upaya hukum peninjauan kembali (PK).

Baca Selengkapnya

Ajukan PK, Anas Urbaningrum Gunakan Empat Novum Ini

24 Mei 2018

Ajukan PK, Anas Urbaningrum Gunakan Empat Novum Ini

Dalam peninjauan kembali atau PK tersebut, Anas Urbaningrum mengajukan empat bukti baru atau novum.

Baca Selengkapnya

Jalani Hukuman 3,5 Tahun, Choel Dikirim ke Penjara Sukamiskin

21 Juli 2017

Jalani Hukuman 3,5 Tahun, Choel Dikirim ke Penjara Sukamiskin

Choel Mallarangeng akan menjalani hukumannya selama 3,5 tahun penjara di Lapas Sukamiskin, Bandung.

Baca Selengkapnya

Setelah Bebas, Andi Mallarangeng Kembali ke Demokrat Bantu SBY  

20 Juli 2017

Setelah Bebas, Andi Mallarangeng Kembali ke Demokrat Bantu SBY  

Selain kembali bergabung dengan Partai Demokrat dan membantu SBY, Andi Mallarangeng berencana kembali mengajar di kampus.

Baca Selengkapnya