Shinta Nuriyah Bantah Terima Uang dari Tommy

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 10:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Isteri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah, menegaskan bahwa ia atau Yayasan Puan Amal Hayati yang dipimpinnya tidak pernah menerima bantuan atau apa pun dari Tommy Soeharto, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal itu dikatakan Shinta kepada wartawan saat jumpa pers usai pemeriksaan dirinya sebagai saksi dalam kasus penipuan dan penggelapan senilai Rp 15 miliar yang dilaporkan Tommy, di Direktorat Reserse Polda Metro Jaya, Selasa (8/1) siang. Menurut Shinta, ia tidak pernah menerima uang dari seseorang yang bernama Raden Dodi Sumadi. Dia tidak pernah bertemu dan kenal dengan Dodi Sumadi. Seperti diketahui Dodi adalah orang yang disebut-sebut menerima uang dari Tommy sebesar Rp 15 miliar dan memberikan uang sebesar Rp 5 miliar kepada Yayasan Puan Amal Hayati. Sinta mengungkapkan, kedatangannya ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan atas dasar penghormatan terhadap proses hukum. “Sebagai warga negara yang baik dan taat hukum, saya datang ke sini untuk memenuhi panggilan ini,” kata dia. Shinta juga melaporkan mantan Kapolda Sofjan Jacoeb dan penasehat hukum Tommy, Elza Syarief, kepada polisi dengan tuduhan telah melakukan pencemaran nama baik. Seperti dimuat media massa, kata Shinta, keduanya berulang kali menyebutkan bahwa dirinya menerima bantuan uang dari Tommy Soeharto. “Saya merasa nama baik saya dan keluarga sudah dicemarkan, dan yayasan yang saya pimpin dirugikan,” ujar Sinta. Karena itu, lanjut Sinta, pihaknya meminta kepada kepolisian untuk mengusutnya. Penasehat hukum keluarga Gus Dur, Luhut Pangaribuan yang mendampingi Shinta menjelaskan, kliennya mendapat 12 pertanyaan dari penyidik dan semuanya dijawab dengan tuntas. Inti dari pertanyaan tersebut, kata Luhut, adalah apakah yayasan yang dipimpinnya pernah menerima uang dari seseorang yang bernama Raden Dodi Sumadi. “Ibu Sinta mengaku tidak pernah bertemu dan kenal dengan Dodi Sumadi, serta tidak menerima sumbangan atau pemberian dalam bentuk apapun termasuk uang,” jelas Luhut. Luhut menambahkan, selain melakukan laporan pidana, rencananya pihaknya akan melakukan gugatan perdata ke pengadilan. Gugatan itu akan didaftarkan bulan Januari ini. Tetapi pihaknya belum bisa memastikan berapa kerugian materil yang dituntut. Ia memperkirakan tidak kurang dari Rp 100 juta. “Kerugian immateril masih akan dikalkulasikan,” kata Luhut. Menjawab pertanyaan wartawan, mantan Ibu Negara mengaku pernah bertemu di Hotel Regent. Saat ditanya apa yang dilakukan, Shinta menjawab, “Ya guyon aja.” Luhut yang berada di sebelah Shinta menambahkan, sebelumnya pihkanya tidak mengetahui ada pertemuan di Hotel Regent itu. Ia menceritakan, usai menghadiri pesta perkawinan rombongan keluarga Gus Dur tiba-tiba menuju Regent dan ternyata di sana ada Tommy. “Tetapi setelah bertemu, Shinta tidak tahu apalagi yang dilakukan Tommy dengan Gus Dur,” ungkap Luhut. Luhut mengatakan, perjalanan ke Hotel Regent itu atas perintah protokoler Presiden. Setelah mengakhiri konferensi pers, Sinta langsung memasuki sedan Peugeot warna biru tua dengan nomor polisi B 8115 ML. (Sam Cahyadi - Tempo News Room)

Berita terkait

Kepergian Jurgen Klopp dari Liverpool dan Warisannya di Anfield

1 menit lalu

Kepergian Jurgen Klopp dari Liverpool dan Warisannya di Anfield

Bagaimana Jurgen Klopp menjadi begitu berpengaruh untuk pendukung Liverpool dan Kota Merseyside?

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

3 menit lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Cara Melacak Posisi Bus TransJakarta Secara Real-time di Google Maps Plus 13 Koridor TJ Beroperasi 24 Jam

6 menit lalu

Cara Melacak Posisi Bus TransJakarta Secara Real-time di Google Maps Plus 13 Koridor TJ Beroperasi 24 Jam

Berikut langkah-langkah melihat posisi bus TransJakarta secara langsung melalui Google Maps secara real-time. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

8 menit lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Sule ke Rizky Febian dan Mahalini: Kalian Jangan Seperti Ayah

21 menit lalu

Sule ke Rizky Febian dan Mahalini: Kalian Jangan Seperti Ayah

Sule berpesan kepada Rizky Febian dan Mahalini agar saling menerima kekurangan masing-masing supaya tidak mengalami kegagalan seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

33 menit lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya

Amankan Konser NCT dan Kyuhyun Hari Ini di GBK, Polisi Kerahkan 865 Personel

43 menit lalu

Amankan Konser NCT dan Kyuhyun Hari Ini di GBK, Polisi Kerahkan 865 Personel

Sebanyak 865 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan acara dua konser Korean Pop (K-Pop), NCT dan Kyuhyun.

Baca Selengkapnya

Apple Disebut Akan Mulai Produksi Panel Layar iPhone 16 pada Bulan Depan

49 menit lalu

Apple Disebut Akan Mulai Produksi Panel Layar iPhone 16 pada Bulan Depan

Hal ini sejalan dengan jadwal produksi Apple yang biasa untuk lini ponselnya termasuk iPhone 16.

Baca Selengkapnya

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

49 menit lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

51 menit lalu

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) janji bertanggung jawab atas dampak ledakan pablik smelter yang dialami warga.

Baca Selengkapnya