TEMPO.CO, Jakarta - Tempo Institute (Tempo Media Group) malam ini menghelat malam 'Menjadi Indonesia" yang merupakan bagian dari program yang digagas sejak 4 tahun lalu.
Mardiyah Chamim, Direktur Tempo Institute, mengatakan tahun ini menjadi penting karena program 'Menjadi Indonesia' gaungnya menjadi lebih luas. "Kami menantang orang muda mencari makna menjadi Indonesia, dengan memakai kompetisi esai sebagai alatnya," ujar Mardiyah dalam sambutannya, Rabu, 5 Desember 2012.
Menurut dia, dalam 'Menjadi Indonesia', ada sesuatu yg membuat menggelitik, ada proses, ada ajakan, sehingga banyak orang yang mau terlibat. Ia juga mengutip salah satu pemaknaan 'Menjadi Indonesia' milik salah satu peserta esai, Isomudin dari Cirebon: "Menjadi Indonesia semestinya bukan hanya menjadi kata benda,tapi kata kerja."
Dalam acara ini, juga diluncurkan buku Surat dari & untuk Pemimpin yang berisi sekitar 90 surat dari para pemimpin dari berbagai bidang, di antaranya Wakil Presiden RI Boediono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dan Managing Director Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati.
Dalam rangkaian acara 'Menjadi Indonesia' ini juga dilakukan pemutaran video 'Menjadi Indonesia' yang di dalamnya terdapat beberapa tokoh, seperti Goenawan Mohamad, Yon Koeswoyo, Arifin Panigoro, Chris John, dan Emirsyah Satar. Masing-masing para pemimpin di bidangnya masing-masing ini menyampaikan pemaknaan mereka tentang 'Menjadi Indonesia'.
Yon Koeswoyo misalnya, mengatakan: "Korea lagi banyak digandrungi, kita ikut jingkrak-jingkrak kaya Korea, Indonesianya di mana?" ujar Yon dalam salah satu adegan.
TRI ARTINING PUTRI
Berita Terkini:
Rumor Nikah 2 Bulan Aceng-Shinta Jadi Omongan
Mahasiswa UI Juara I Esai 'Menjadi Indonesia'
SBY Didesak Teken Revisi Aturan Main Penyidik KPK
Badan Kehormatan Tak Gentar Hukum Anggota DPR