Polri Kembali Tarik 13 Penyidiknya dari KPK

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 5 Desember 2012 08:49 WIB

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri kembali menarik 13 personelnya dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam surat tertanggal 30 November 2012 itu, Polri menarik 13 penyidik dengan alasan masa tugas mereka telah habis pada November 2012.

"Yang berakhir masa tugasnya pada November 2012 berjumlah 13 orang, bukan tujuh orang sebagaimana yang disampaikan dalam surat pimpinan KPK," demikian kutipan surat bernomor R/248/XI/2012 itu.

Kepolisian pada September 2012 lalu juga melayangkan surat penarikan 20 penyidik yang bertugas di KPK. Kondisi itu membuat lembaga yang dipimpin Abraham Samad tersebut kerepotan. Sebab, beban kasus yang mereka emban harus dialihkan ke penyidik yang lain. Belakangan, satu per satu penyidik lainnya juga mengundurkan diri dari KPK.

Dalam surat yang diteken Inspektur Jenderal Prasetyo atas nama Kepala Polri itu, disebutkan lima dari 13 polisi tersebut belum bisa dikategorikan sebagai penyidik KPK. Alasannya, Polri belum mengeluarkan surat pemberhentian terhadap kelima penyidik tersebut.

Surat itu menjelaskan pula mengenai alasan penarikan penyidik, di antaranya untuk pengembangan karier serta keseimbangan organisasi Polri. Penyidik dinilai akan kehilangan kesempatan pelatihan maupun karier bila terus mengemban tugas di KPK selama lima tahun.

Baca lengkap di KORAN TEMPO

TRI SUHARMAN | EFRI

Baca juga
Mungkinkah Jenderal Djoko Dijerat Pencucian Uang?

Alasan KPK Menahan Jenderal Djoko Susilo di Guntur

Sel Djoko Susilo Cuma Pakai Kipas Angin

Jenderal Djoko Minta KPK Cepat Kelarkan Berkasnya

Bupati Aceng Juga Dibelit Dugaan Korupsi

City, Tim Inggris Pertama yang Tak Pernah Menang

Ikan Tanpa Sisik dan Mata Ditemukan

Berita terkait

Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK

14 Januari 2019

Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK

Polisi mengakui menemukan kendala dalam mengidentifikasi bom molotov dan bom palsu di rumah pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit

25 Juni 2017

Idul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit

Karena kondisi matanya belum pulih, Novel Baswedan hanya bisa merayakan Idul Fitri di rumah sakit di Singapura.

Baca Selengkapnya

Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

19 Mei 2017

Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

Polda Metro Jaya membantah bekerja lambat dalam mengungkap kasus serangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu  

26 April 2017

Kapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu  

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan serangan kepada Novel Baswedan sangat terencana dengan baik.

Baca Selengkapnya

2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi

24 April 2017

2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi

Dua orang yang difoto dekat rumah Novel Baswedan berprofesi sebagai debt collector sekaligus jadi informan polisi untuk kasus pencurian motor.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

21 April 2017

Polisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

Polisi tengah memeriksa seorang yang diduga pelaku penyiram air keras pada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan  

13 April 2017

Tiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan  

Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Teror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK

13 April 2017

Teror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK

Air keras disiramkan ke wajah Novel Baswedan. Patut diduga, otak pelakunya berkeinginan agar Novel roboh dan KPK rapuh. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Novel Baswedan adalah ikon di KPK. Karena itu, menyerang Novel berarti pula menggempur KPK.

Baca Selengkapnya

Kapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan

12 April 2017

Kapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan meminta seluruh jajarannya untuk bekerja maksimal mengungkap kasus serangan terhadap Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

12 April 2017

Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

"Tentu ada motif. Ada pelaku di lapangan yang menyiram tentu ada yang menyuruh. Tidak mungkin berdiri sendiri," ucap Iriawan.

Baca Selengkapnya