60 Perusahaan Garmen Minta Penangguhan UMP

Reporter

Senin, 26 November 2012 13:35 WIB

REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pengupahan Daerah dari kelompok pengusaha, Sarman Simanjorang, mengatakan hingga akhir pekan lalu sudah ada 60 perusahaan garmen dari Kawasan Berikat Nusantara Cilincing dan Marunda yang mengajukan penangguhan. Ini karena keberatan dengan upah minimum pekerja di DKI Jakarta senilai Rp 2,2 juta.

"Ada 60 pengusaha garmen dari Korea yang keberatan atas kenaikan UMP (upah minimum provinsi). Mereka khawatir nasib mereka ke depan dengan adanya ketetapan UMP," kata Sarman saat dihubungi, Senin, 26 November 2012.

Puluhan perusahaan itu cemas kenaikan UMP akan mempengaruhi tunjangan lainnya, yang diperkirakan ikut naik setelah ini. Karena itu, menurut Sarman, sebaiknya pemerintah provinsi tidak mempersulit pemrosesan penangguhan mereka.

Dewan Pengupahan sendiri menilai kenaikan UMP Jakarta sebesar 44 persen dari tahun sebelumnya sangat memberatkan pengusaha. Apalagi tahun sebelumnya juga sudah ada kenaikan 28 persen dari UMP tahun 2011. Menurut Dewan, idealnya UMP hanya naik 15-20 persen per tahunnya.

"Kalau dulu naik 28 persen, lalu naik lagi 44 persen tahun ini, lalu tahun depan mau naik berapa? Siapa yang bisa menjamin buruh tidak menuntut kenaikan lagi sebesar 50 persen atau bahkan mungkin 60 persen?" ujarnya.

Menurut Sarman, kenaikan drastis UMP bakal berpengaruh negatif terhadap iklim investasi di Indonesia. Bisa jadi, kata dia, perusahaan asing yang semula tertarik berinvestasi di negara ini akhirnya malah beralih ke negara Asia lainnya yang memiliki UMP tak sebesar Indonesia.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menganggap keberatan pengusaha atas UMP yang ditetapkan per daerah sebatas rumor. Namun, ia mempersilakan pengusaha mengajukan penangguhan jika memang keberatan dengan nilai UMP.

Muhaimin pernah menyebut UMP Rp 2,2 juta realistis diterapkan di Jakarta. Menurutnya, setelah UMP Jakarta ditetapkan, pengusaha mesti secepatnya menyiapkan perencanaan keuangan. Momentum kenaikan UMP juga diminta dijadikan alasan buruh untuk meningkatkan kualitas kerja.

Ia menilai sukses-tidaknya penerapan UMP terletak pada komunikasi antara perusahaan dengan pekerja. "Jangan bawa masalah internal ke luar perusahaan," kata dia.

ISMA SAVITRI

Berita lain:

Siapa Susun 17 Cuit Boediono Soal Century

Rhoma Irama Layak Jadi Presiden?

Ujian Nasional Dianggap Membohongi Siswa

Mediasi Denny Indrayana-Alamsyah Gagal

Mengapa Boediono Berkicau Isu Century di Twitter

Berita terkait

PKB Usung Gus Yusuf di Pilkada Jawa Tengah, Cak Imin: Sayang Kalau Tidak Maju

6 hari lalu

PKB Usung Gus Yusuf di Pilkada Jawa Tengah, Cak Imin: Sayang Kalau Tidak Maju

Cak Imin menyebut Gus Yusuf memiliki elektabilitas tertinggi di antara calon lain yang digadang-gadang bakal bertarung di Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Sebut Edy Rahmayadi Kandidat Paling Kuat di Pilkada Sumut 2024

6 hari lalu

Cak Imin Sebut Edy Rahmayadi Kandidat Paling Kuat di Pilkada Sumut 2024

Cak Imin mengatakan Edy Rahmayadi sudah mendaftar ke PKB untuk maju di Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Bantah Sudah Beri Rekomendasi ke Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut

6 hari lalu

Cak Imin Bantah Sudah Beri Rekomendasi ke Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut

Cak Imin, memastikan, hingga saat ini, Bobby Nasution juga tidak mendaftar ke PKB untuk maju di Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Terus Disoroti, Kabinet Besar hingga Peluang Koalisi

8 hari lalu

Prabowo Subianto Terus Disoroti, Kabinet Besar hingga Peluang Koalisi

Berbagai wacana yang dilepas Prabowo Subianto ters mendapat sorotan

Baca Selengkapnya

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

9 hari lalu

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

12 hari lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

13 hari lalu

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftar diri mengikuti seleksi internal di partai itu untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

14 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

15 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

15 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya