TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Zulkieflimansyah, menilai laporan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Rudy Setyopurnomo, ihwal upaya adanya pemerasan oleh anggota DPR, terlalu berlebihan.
"Saya kira Dirut Merpati mungkin terlalu bersemangat," kata Zulkieflimansyah sebelum diperiksa Badan Kehormatan di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 26 November 2012. Dia juga menyayangkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan yang tidak mengklarifikasi tudingan anak buahnya itu.
Zulkieflimansyah juga memberi penilaian serupa mengenai pujian kepadanya. Dia hanya menengahi pertanyaan seorang anggota Komisi Keuangan kepada Direktur Utama PT Merpati. Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini tak menolak diberi sanjungan karena dinilai mencegah praktik kongkalikong. Namun, dia menilai sanjungan itu terlalu berlebihan.
Dia menjelaskan, pertemuan pada 1 Oktober 2012 lalu merupakan pertemuan biasa. Pertemuan itu merupakan forum tidak resmi, karena rapat yang sudah diagendakan batal akibat perserta tidak memenuhi kuorum. Saat itu, sebagai orang baru, Direktur Utama PT Merpati Rudy Setyopurnomo diajak mengobrol oleh anggota Komisi Keuangan.
Ada anggota Komisi Keuangan yang bertanya mengenai rencana bisnis kepada Rudy. Zulkieflimansyah khawatir pertanyaan ini yang dianggap sebagai upaya pemerasan. Selain itu, beberapa nama yang disebut Dahlan Iskan seperti Linda Megawati, Saidi Butar-Butar, dan I Gusti Agung Rai Wirajaya, sama sekali tidak berbicara apa pun di pertemuan tersebut. "Saya harus menjaga marwah Komisi," kata dia.
Sebelumnya, pemerasan kepada PT Merpati disampaikan oleh Menteri Dahlan Iskan. Badan Kehormatan sudah memeriksa dua anggota Dewan, yaitu Achsanul Qosasi dan Sumaryoto, terkait dengan dugaan pemerasan ini. BK juga sudah memeriksa Direktur Utama PT Merpati, Rudy Setyopurnomo. Hari ini, BK rencananya memeriksa mantan Dirut PT Merpati Sarjono Jhony.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terpopuler
"isi Gelap Hakim Yamanie
Demokrat: Ada Partai Ingin Gulingkan Boediono
Hotma: Bambang Widjojanto Jangan Banyak Komentar
Siapa Susun 17 Cuit Boediono Soal Century
Rhoma Irama Layak Jadi Presiden?
Mediasi Denny Indrayana-Alamsyah Gagal
Mengapa Boediono Berkicau Isu Century di Twitter
Berita terkait
Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa
14 jam lalu
Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?
Baca SelengkapnyaPermintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?
15 jam lalu
Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?
Baca SelengkapnyaDPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei
16 jam lalu
KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
1 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
2 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaSaid Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029
3 hari lalu
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini
3 hari lalu
KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020
Baca SelengkapnyaReaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah
3 hari lalu
DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Baca SelengkapnyaDitolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi
4 hari lalu
Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok
5 hari lalu
Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.
Baca Selengkapnya