Akhirnya Dokjali Kembali ke Habitatnya

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 15 November 2012 05:10 WIB

Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO , Purwokerto: Seekor elang Jawa (Nisaetus bartelsi) berhasil dilepasliarkan di hutan sebelah selatan lereng Gunung Slamet, tepatnya di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Banyumas. Masyarakat setempat menyebut elang Jawa ini Dokjali.

Sebelum dilepas, selama sepekan elang itu menempati kandang habituasi untuk beradaptasi dengan lingkungan di hutan Gunung Slamet. "Burung Garuda harus kita lindungi, kita selamatkan dari perburuan liar," kata Wakil Bupati Banyumas, Achmad Husein, saat melepasliarkan elang Jawa dari sangkar habituasi, Rabu, 14 November 2012.

Ia mengatakan, lereng Slamet merupakan tempat terbaik untuk elang tinggal dibanding di sarang buatan sekedar untuk koleksi. Menurut dia, elang Jawa merupakan spesies endemik Jawa yang saat ini masih terlihat di lereng Slamet.

Husein menambahkan, meski keberadaan seluruh jenis burung eang telah dinyatakan dilindungi oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, ia berkeinginan memperkuat konservasi ekosistem Hulu Sungai Banjaran Gunung Slamet dengan mewacanakan membuat peraturan Bupati Banyumas tentang konservasi dan pelarangan perburuan spesies burung-burung eksotik yang sering diperdagangkan, seperti elang Jawa.

Menurut Husein, ia akan merancang peraturan bupati atau mengusulkan peraturan daerah untuk melindungi satwa liar yang masih terdapat di Gunung Slamet, tak terkecuali elang jawa. "Secepatnya akan diusulkan supaya peraturan ini ada dan bisa menekan angka perburuan liar," kata dia.

Pernyataan Wakil Bupati tersebut didasarkan atas semakin berkurangnya populasi elang Jawa di alam liar akibat perburuan dan perdagangan ilegal. Alasan khusus lainnya adalah karena elang Jawa merupakan burung Garuda yang telah ditetapkan sebagai lambang negara melalui Keputusan Presiden RI Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Pelepasliaran ini sendiri banyak mendapat perhatian masyarakat setempat. Mereka selama ini mengenal elang Jawa dengan sebutan Dokjali.

ARIS ANDRIANTO



Berita Terkait:
Beri Nama Orangutan, Dapat Hadiah Televisi

Mamalia Purba Transylvania Ini Mirip Drakula

Ternyata Singa Juga Ada yang Waria

Lumba-Lumba Mampu Mengingat Bahaya Selama 15 Hari

Satwa Langka Mati, Garuda Indonesia Disidik

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya